PADANG (KabaSurau) : Buku bilingual hasil karya guru SDIT Dareliman berjudul “Aku Cinta Bahasa” digunakan dalam mata pelajaran bahasa Inggris dan bahas Arab. Buku karya lima orang guru ini digarap semenjak tahun 2019 lalu. Kelima orang tersebut terbagi menjadi dua tim, pertama penulis bahasa Arab yaitu Ridwan dan Ulfa, kemudian tim penulis bahasa Inggris yaitu Kasril, Evi Rismawati dan Yen Ramadani. Selain kelima orang tersebut turut serta tiga orang editor dalam penggarapan buku ini, yakni Fiki, Zoni dan Ari.
Dalam sesi wawancara ekslusif bersama tim penulis buku, hadir 4 orang dalam wawancara tersebut yakni Ridwan, Kasril, Fiki dan Zoni. Dikatakan Ridwan, buku Aku cinta bahasa ditelaah langsung oleh Buya Muhammad elvi syam.
“Buku kita memiliki kelebihan salah satunya terintegrasi dalam dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan Arab, kemudian sajiannya bilingual yang sangat jarang orang membuat buku seperti ini, kemudian ada hafalan kosakata, percakapan, disertai gambar dan latihan-latihan bervariatif,” terang Ridwan dalam sesi wawancara eklusif, Selasa (19/01/2021).
Sebagai penulis dan sekaligus pengajar, Kasril mengakui pembelajaran menjadi lebih efektif bagi anak-anak, sebab selain belajar bahasa Arab anak-anak juga langsung mendapat kosakata bahasa Inggrisnya.
“Itu lebih memudahkan bagi anak untuk belajar, kemudian ketika anak belajar lebih menghemat waktunya, sehingga guru yang mengajar tidak banyak menulis di papan tulis, namun sudah ada dibuku yang disediakan tersebut,” ungkap Kasril.
Pada tahap awal, buku Aku cinta bahasa ini dicetak sebanyak 700 eksemplar, dimana dalam proses pencetakan dilakukan oleh yayasan Dar el-iman. Karena untuk tahap awal hanya memenuhi kebutuhan lingkungan internal saja, yakni SDIT 1 dan SDIT 2 Dar el-iman. Buku ini terbagi 6 jilid sesuai kelas tingkatan di sekolah dasar.
Selanjutnya tim editor dalam penggarpan buku ini, dijelaskan Zoni, memiliki peran dalam tata letak isi buku saja, serta mengedit gambar dan sampul. tim editor yang terdiri dari 3 orang ini berbagi tugas dalam menyediakan gambar sesuai standar yang ditetapkan dan sesuai kelas tingkatan.
“Gambar yang masih ada wajahnya, itu kita hindarkan gambar tersebut,” jelas Zoni.
Dengan lahirnya buku Aku cinta bahasa ini, tim penulis berharap semoga menjadi amal jariaah bagi tim. kemudian memudahkan guru dan murid dalam peroses belajar mengajar, serta tidak menutup kemungkinan bagi sekolah lain yang berminat menggunakan buku ini akan dicetak ulang. (Sy)