Kabasurau.co.id : Berita penangkapan dan kudeta militer terhadap Aung San Suu Kyi menyebar dengan cepat di kamp-kamp pengungsi etnis Muslim Rohingya di Bangladesh.
Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh setelah tindakan genosida terhadap mereka tiga tahun lalu merayakan aksi kudeta militer tersebut.
“Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tidak merayakannya?”, kata Faridullah kepada AFP dari Kutupalong, kamp pemukiman pengungsi terbesar di Bangladesh, seperti dilansir dari nst.com.my, Selasa, (2/2/2021).
Mohammad Yusuf, seorang pemimpin di kamp tetangga Balukhali, mengatakan: “Dia adalah harapan terakhir kami, tapi dia mengabaikan penderitaan kami dan mendukung genosida terhadap Rohingya.”
“Jika otoritas kamp mengizinkannya, Anda akan melihat ribuan Rohingya keluar dalam pawai perayaan,” kata Mirza Ghalib, seorang pengungsi di kamp Nayapara kepada AFP.
Suu Kyi adalah pemimpin de facto Myanmar dan membela militer Myanmar pada sidang Pengadilan Kriminal Internasional pada tahun 2019 atas kekejaman terhadap Rohingya, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan. PBB menyebut tindakan itu sebagai genosida terhadap etnis Rohingya. (DH/MTD)
Sumber : nst.com.my | Redaktur : Hermanto Deli