KabaSurau: Tragedi di Masjid Al-Aqsha bukan sesuatu yang baru. Masjid Al-Aqsha masih terjajah dan belum berubah sama sekali. Tidak ada yang berhak memberikan satu butir tanahnya kepada siapapun.
Masjid Al-Aqsha adalah milik kita yang sekarang dirampas oleh orang-orang Yahudi.
Barangsiapa yang membuat pernyataan tentangnya, maka ini bukan suatu yang aneh dan tidak ada yang baru dan dia memberikan sesuatu yang bukan miliknya serta mengatur sesuatu yang bukan haknya maka pernyataannya tidak ada nilainya sama sekali.
Dan tidak ada yang menguatkan umat ini melainkan dengan kita melaksanakan agama ini dengan benar yaitu didasari oleh ikhlas dan ittiba’.
Dan kita landasi dengan mewujudkan tauhid serta meninggikan kedudukannya serta menyeru kepada tauhid dan melaksanakan shalat berjamaah.
Jika kita telah melaksanakan hal tersebut maka kita akan kuat dan kita akan memperoleh pertolongan Allah dan Dia akan menjadikan takut para musuh-musuh kita.
Tidak akan mungkin agama Allah ini menang lewat sekulerisme, liberalisme, Syiah Rafidhah dan musuh-musuh Sunnah.
Kemenangan yang sejati itu lewat Ahlussunnah, jika mereka mewujudkan tauhid, menyeru kepadanya dan menjadikan prioritas cita-citanya adalah diesakannya Allah serta kesedihannya yang terbesar adalah disekutukannya Allah.
Jika mereka telah melaksanakan hal ini maka mereka akan meraih kebaikan, kekuatan dan kemenangan.
Dan kewajiban para pemimpin kaum muslimin adalah berusaha untuk mengembalikan masjid Al-Aqsha kepada kaum muslimin dengan pikiran yang jernih, hikmah, tekad bulat dan musyawarah di antara mereka.
Dan wajib atas kita untuk mengembalikan segala urusan ini kepada ahlinya, menyerahkan urusan negara kepada ahlinya, dengan tetap mendoakan mereka mendapatkan taufiq. Dan kita beramal sesuai dengan apa yang kita mampu.
Tidak mungkin Al-Aqsha menang dengan dilemahkannya negara-negara kaum muslimin, sebagaimana yang dilakukan oleh ahlul batil dari kalangan Syi’ah Rafidhah dan antek-anteknya dari kelompok-kelompok hizbiyah yang selalu gelisah selama ada negara Islam yang kokoh berdiri di luar kekuasaan mereka.
Wajib atas kita semua untuk waspada, karena tragedi seperti ini digunakan kesempatan oleh musuh-musuh Islam dan musuh-musuh Sunnah untuk menyebarkan opini buruk terhadap Ahlussunnah serta untuk melemahkan negara-negara Islam.
Dan bermunculan para provokator dan para pendusta. Mereka tidak menolong Al-Quds baik lewat ucapan maupun perbuatan. Bahkan menurut mereka menolong Al-Quds itu dengan menyerang dan melemahkan Ahlussunnah.
Brigade Al-Quds, merekalah yang membunuh kaum muslimin di Syiria, Irak dan Yaman serta meneriakkan “kematian untuk Israel.” Mereka berdusta dan berbohong, mereka menyalahgunakan perasaan (orang-orang awam) dan kebodohannya.
Wajib atas kita untuk berhati-hati dan memperbanyak doa untuk saudara-saudara kita di Palestina, untuk Baitul Maqdis, dan untuk kita semua. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bisa melaksanakan shalat disana. Dan kita bersungguh sungguh dalam hal ini.
Dan janganlah kita hanya ikut perasaan, provokasi, berita-berita hoaks, serta isu-isu. Inilah hikmah dan ilmu. Semoga Allah menunjukkan kita ke jalan yang lurus serta menolong kita semua untuk bisa melaksanakan kewajiban kita.
Oleh Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili hafizhahullah (Diterjemahkan dari Telegram Fawaaid Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili tanggal 17 Mei 2021) – dengan editing seperlunya.
Sumber: Saudinesia.com