Kabasurau.co.id : Sebanyak 1.550 warga Palestina yang tinggal di kota-kota yang sebagian besar dihuni oleh warga keturunan Palestina di Israel telah ditangkap oleh polisi Israel. Kota-kota itu di antaranya : Haifa, Yafa, Lydd dan Nazareth.

Mereka ditangkap karena ikut ambil bagian dalam aksi demonstrasi menentang tindakan kekerasan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, dan serangan 11 hari militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan 248 orang.

“Sekitar 1.550 orang telah ditangkap sejak 9 Mei dan penangkapan tersebut merupakan bagian dari penegakan ketertiban untuk menghukum para demonstran yang selama dua minggu terakhir ini turun ke jalan di kota-kota besar dan kecil di seluruh Israel,” tulis pernyataan Kepolisian Israel, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa, (25/5/2021).

Hassan Jabareen, Direktur Jenderal The Legal Center for Arab Minority Rights, Lembaga Pusat Bantuan Hukum Hak Minoritas Arab di Israel menyatakan penangkapan itu sebagai perang terhadap hak demonstran warga keturunan Palestina, aktivis politik, dan anak-anak di bawah umur.

“Operasi penangkapan massal ini adalah perang militerisasi terhadap warga Palestina di Israel,” kata Jabareen sambil menyerukan kepada Partai Politik Arab Israel dan komite HAM untuk warga Arab Israel untuk mengambil sikap di Parlemen Israel.

“Tujuan dari penangkapan itu adalah untuk mengintimidasi dan membalas dendam pada warga keturunan Palestina di Israel,” tambah Jabareen.

Seperti diketahui, warga keturunan Arab Palestina menghuni lebih kurang 20% populasi di negara itu yang tersebar di berbagai kota besar dan kecil di Israel. (DH/MTD)

Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli