Kabasurau.co.id : Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping membahas beberapa masalah bilateral dan regional, Selasa, (13 Juli 2021). Pada kesempatan tersebut, Presiden Erdogan juga mengatakan kepada Xi Jinping agar Muslim Uighur dapat hidup dengan damai dan setara dengan warga China.

“Erdogan mengungkapkan penting bagi Turki bahwa Muslim Uighur dapat hidup dalam kemakmuran dan perdamaian sebagai warga negara China yang setara. Erdogan juga mengungkapkan rasa hormat Turki terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China,” ungkap pernyataan Kepresidenan Turki, seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis, (15/7/2021).

Sebagaimana ramai pemberitaan, Pakar PBB dan organisasi HAM memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang, terutama dari etnis Muslim Uighur telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir di kamp pengungsian yang luas di wilayah Xinjiang, China.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Human Rights Watch mengatakan bahwa China melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perlakuannya terhadap warga Muslim Uighur di Xinjiang.

Laporan tersebut mendokumentasikan “berbagai pelanggaran” yang juga mencakup penghilangan paksa, pengawasan massal, pemisahan keluarga, pemulangan paksa ke China, kerja paksa, kekerasan seksual dan pelanggaran HAM.

China awalnya membantah kamp pengungsian itu ada, tetapi kemudian mengatakan bahwa kamp itu adalah pusat kejuruan dan dirancang untuk memerangi ekstremisme. Ratusan warga Uighur memprotes perlakuan terhadap kerabat etnis mereka  selama kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Ankara pada bulan Maret lalu. (DH/MTD)

Sumber : Al Jazeera | Redaktur : Hermanto Deli