Suasana kegiatan ujian komprehensif hafalan Al Qur'an siswa SMP IT Dar el-iman Padang, Selasa (14/9/2021). (Foto: Sy)

Padang (Dar El-iman): Sekolah menengah pertama islam terpadu (SMP IT) Dar el-iman melaksanakan ujian komprehensif hafalan Al Qur’an, Selasa (14/9/2021). Ujian ini merupakan salah satu bentuk usaha meningkatkan hafalan Al qur’an siswa, dengan target yang telah ditentukan.

Pantauan kami dilapangan, terlihat ujian ini tidak main-main, jika ada siswa yang belum lancar hafalannya, maka akan diberikan kesempatan mengulang hingga batas yang ditentukan yakni 15 kesalahan. Namun bila belum lancar juga, siswa akan diberikan kesempatan di hari berikutnya atau pada ujian komprehensif selanjutnya, Sehingga tercapai target hafalan Al Qur’an dengan bacaan yang lancar.

Diungkapkan Wakil kepala bidang Humas dan program khusus (Prosus), Ustadz Dodi Nofriamto, S.Pd.I, ujian komprehensif ini ditujukan untuk siswa kelas 9 dengan target hafalan 4 sampai 5 juz.

“Sebelumnya kita melakukan ujian ini diakhir setelah mereka menyelesaikan hafalan, namun kali ini kita memberlakukan setiap menyelesaikan 1 juz dilakukan ujian kompre,” ungkapnya.

Salah seorang penguji menyimak hafalan Al Qur’an siswa. (Foto: Sy)

Kemudian dijelaskan Ketua Panitia Ujian Komprehensif ini, Ustadz Rudi Hartono, S.Pd.I, ujian kompre berlangsung selama satu pekan, dimana jumlah pengujinya sebanyak 6 orang, setiap orang menguji hafalan 2 orang siswa dalam satu hari.

“Sabtu kemaren telah kita lakukan pembukaan, dibuka secara resmi oleh kepala sekolah, peserta nya semua siswa dan wali murid kita libatkan, tujuannya untuk memotivasi dan kedepan program tahfiz ini kita unggulkan, pembukaan dilakukan secara daring,” terangnya.

Ustadz Rudi Hartono, S.Pd.I, sedang menguji hafalan siswa.

Jumlah siswa yang mengikuti ujian ini sebanyak 73 siswa, terdiri dari 40 akhwat dan 33 ikhwan dengan lokasi tetap terpisah seperti biasa. Kedepan diungkapkan Ustadz Rudi, target program ini akan membuat seperti basecamp tahfiz dimana siswa diinapkan.

“Dalam penilaian, kita menilai menjadi tiga tingkatan pertama mumtaz murtafi’, anak-anak dibolehkan memiliki kesalahan 5, kemudia 10 kesalahan mumtaz saja, kemudia dibawah itu jayid jiddan dan jayid, kemudian kesalahan lebih dari 15 maka tidak lulus,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, pihak sekolah mengharapkan dapat memacu bagaimana hafalan siswa benar-benar mutkin (lancar), tidak hanya sekedar hafal namun hafalan tersebut akan diuji diakhir.

Reporter: Syaugi