Sudan terpaksa mengumumkan keadaan darurat tiga bulan tahun lalu setelah menghadapi 'banjir terburuk' dalam satu abad. (AFP)

Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) telah menandatangani perjanjian untuk memulihkan rumah-rumah yang rusak akibat hujan lebat dan banjir di kota Tokar Sudan.

Perjanjian itu ditandatangani di Riyadh oleh Asisten Pengawas Umum KSrelief untuk Operasi dan Program Eng. Ahmed bin Ali Al-Baiz.

Proyek 12 bulan ini bertujuan untuk memilih keluarga yang paling terkena dampak banjir yang melanda negara itu pada September 2020, kantor berita negara SPA melaporkan.

Program pusat ini mencakup ketahanan pangan, sanitasi air dan kebersihan, kesehatan, pendidikan, bantuan darurat dan nutrisi.

Sumber : Arab News