Ayat-Ayat Mengenai Kewajiban Menunaikan Amanah
Amma ba’du, risalah yang singkat ini diperuntukan untuk para pegawai dan pekerja didalam menunaikan tugas-tugas di pekerjaannya, aku menulisnya dengan harapan mereka-mereka bisa mengambil faidah darinya, dan membantu mereka agar ikhlas didalam niatnya, dan bersungguh-sungguh didalam melaksanakan pekerjaannya, dan aku memohon kepada Allah agar semuanya diberikan taufik dan kesungguhan.
مِنَ الْآيَاتِ فِي حِفْظِ الْأَمَانَةِ وَتَرْكِ الْخِيَانَةِ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ :
Diantara ayat-ayat tentang menjaga amanah dan meninggalkan khianat adalah firman Allah Azza wa Jalla. :
۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًۭا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Surat An-Nisa (4):58)
، قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ فِي تَفْسِيرِهِ: (( يُخْبِرُ تَعَالَى أَنَّهُ يَأْمُرُ بِأَدَاءِ الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا، وَفِي حَدِيثِ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: (أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ، وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ) رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَأَهْلُ السُّنَنِ،
Imam Ibnu Katsir berkata ditafsir nya : Allah telah mengabarkan untuk menunaikan amanah kepada ahlinya(bagiannya), didalam hadist yang hasan derajatnya dari samuroh dari “Rasulullah ﷺ bersabda, “Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” Diriwayatkan imam Ahmad dan shohibul sunan.
وَهُوَ يَعُمُّ جَمِيعَ الْأَمَانَاتِ الْوَاجِبَةِ عَلَى الْإِنْسَانِ مِنْ حُقُوقِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى عِبَادِهِ مِنْ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّيَامِ وَالْكَفَّارَاتِ وَالنُّذُورِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا هُوَ مُؤْتَمَنٌ عَلَيْهِ لَا يَطَّلِعُ عَلَيْهِ الْعِبَادُ، وَمِنْ حُقُوقِ الْعِبَادِ بَعْضُهِمْ عَلَى بَعْضٍ، كَالْوَدَائِعِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِمَّا يَأْتَمِنُونَ بِهِ مِنْ غَيْرِ اطِّلَاعِ بَيِّنَةٍ عَلَى ذَلِكَ، فَأَمَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِأَدَائِهَا، فَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فِي الدُّنْيَا أُخِذَ مِنْهُ ذَلِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ )).
Dan Ia mencakup seluruh amanah yang wajib atas manusia dari Hak Allah kepada Hamba-hamba-Nya baik itu dari sholat dan zakat dan puasa dan kaffarat dan nadzar, dan dari hak-hak hamba kepada sebagian hamba yang lainnya, seperti perjanjian dan yang lain sebagainya yang telah kalian janjikan. Maka Allah Azza wa Jalla memerintahkan untuk menunaikannya, dan barangsiapa yang tidak menunaikannya didunia maka dia akan diazab pada hari kiamat kelak.
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَـٰنَـٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Surat Al-Anfal (8):27)
(،قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ: (( وَالْخِيَانَةُ تَعُمُّ الذُّنُوبَ الصِّغَارَ وَالْكِبَارَ اللَّازِمَةَ وَالْمُتَعَدِّيَةَ، وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَـٰنَـٰتِكُمْ (: الْأَمَانَةُ الْأَعْمَالُ الَّتِي ائْتَمَنَ اللَّهُ عَلَيْهَا الْعِبَادَ، يَعْنِي الْفَرِيضَةَ، يَقُولُ: لَا تَخُونُوا: لَا تَنْقُضُوهَا، وَقَالَ فِي رِوَايَةٍ : لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ يقول: بِتَرْكِ سُنَّتِهِ وَارْتِكَابِ مَعْصِيَتِهِ )).
Ibnu Katsir berkata : “Dan sifat khianat mencakup seluruh dosa baik yang kecil maupun yang besar, baik yang berbilang dan tidak terhitung, dan telah berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas (وَتَخُونُوٓا۟ أَمَـٰنَـٰتِكُمْ ) amanah adalah perbuatan yang telah Allah bebankan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu amalan-amalan fardhu, dan ( لَا تَخُونُوا ) maka jangan lah bertentangan.” Dan riwayat yang lainnya,janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) maksudnya adalah dengan meninggalkan sunnah-sunnahnya dan bermaksiat kepadanya.
وقوله تعالى: إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَـٰنُ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًۭا جَهُولًۭا.
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Surat Al-Ahzab (33):72)
,،قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ ~ بَعْدَ أَنْ ذَكَرَ أَقْوَالًاً فِي تَفْسِيرِ الْأَمَانَةِ، مِنْهَا الطَّاعَةُ وَالْفَرَائِضُ وَالدِّينُ وَالْحُدُودُ، قَالَ: (( وَكُلُّ هَذِهِ الْأَقْوَالِ لَا تَنَافِيَ بَيْنَهَا، بَلْ هِيَ مُتَّفِقَةٌ وَرَاجِعَةٌ إِلَى أَنَّهَا التَّكْلِيفُ وَقَبُولُ الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي بِشَرْطِهَا، وَهُوَ أَنَّهُ إِنْ قَامَ بِذَلِكَ أُثِيبَ، وَإِنْ تَرَكَهَا عُوقِبَ، فَقَبِلَهَا الْإِنْسَانُ عَلَى ضَعْفِهِ وَجَهْلِهِ وَظُلْمِهِ إِلَّاَّ مَنْ وَفَّقَ اللَّهِ، وَبِاَللَّهِ الْمُسْتَعَانُ )).
Ibnu Katsir berkata setelah menjelaskan perkataan-perkataan di dalam tafsir dari amanah, diantaranya adalah ketaatan, kewajiban, dan agama dan hudud, beliau berkata : “Dan semua perkataan ini tidak ada pertentangan diantara yang lainnya, akan tetapi ia kembali kepada pembebanan dan menerima perintah dan larangan dengan persyaratannya, dan apabila ia mengerjakan maka ia akan mendapat pahala.”
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَـٰنَـٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (Surat Al-Mu’minun (23):8)
قَالَ ابْنُ كَثِيرٍ: (( أَيْ: إِذَا ائْتَمَنُوا لَمْ يَخُونُوا، وَإِذَا عَاهَدُوا لَمْ يَغْدِرُوا، وَهَذِهِ صِفَاتُ الْمُؤْمِنِينَ، وَضِدُّهَا صِفَاتُ الْمُنَافِقِينَ، كَمَا وَرَدَ فِي الْحَدِيثِ الصَّحِيحِ: (آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذِبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اُئْتُمِنَ خَانَ)، وَفِي رِوَايَةٍ: (إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ) )).
Ibnu Katsir mengatakan : “Apabila diberikan amanah maka ia tidak berkhianat, dan apabila berjanji ia tidak melanggar perjanjian tersebut, dan ini merupakan sifat orang-orang yang beriman, dan lawannya adalah sifat munafik, sebagaimana disebutkan dalam hadist yang shohih, “Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara, berdusta; jika berjanji, tidak menepati; jika diberi amanat, berkhianat.”, dan dalam riwayat lainnya : “Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara berdusata, jika berjanji ingkar, jika bersepakat khianat dan jika berselisih berbuat licik.”
===========================
Kajian karyawan Dar el Iman bersama Ustadz Muhammad Elvi Syam Lc. MA.
Sabtu, 6 November 2021
Ditulis : Ustadz Rahmat Ridho S.Ag
Editor: Reza