HADITS-HADITS TENTANG MENUNAIKAN AMANAH.
وَمِنَ الْأَحَادِيثِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فِي حِفْظِ الْأَمَانَةِ وَالتَّحْذِيرِ مِنْ إِضَاعَتِهَا:
Diantara hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kewajiban menjaga amanah dan ancaman dari meninggalkannya adalah sebagai berikut.
1 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: (( بَيْنَمَا النَّبِيُّ ﷺ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ، جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُحَدِّثُ، فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ، وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ لَمْ يَسْمَعْ، حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ: أَيْنَ أَرَاهُ السَّائِلَ عَنْ السَّاعَةِ؟ قَالَ: هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ، قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظَرْ السَّاعَةَ )) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ (59).
dari Abu Hurairah berkata, Ketika Nabi ﷺ berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya, “Kapan datangnya hari kiamat?” Namun Nabi ﷺ tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata, “Beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, ” dan ada pula sebagian yang mengatakan, “Bahwa beliau tidak mendengar perkataannya.” Hingga akhirnya Nabi ﷺ menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata, “Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?” Orang itu berkata, “Saya wahai Rasulullah!”. Maka Nabi ﷺ bersabda, “Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi ﷺ menjawab, “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat”.
Hendaknya seorang tersebut harus tau akan potensi dan kemampuan dirinya, kalau dia tau bahwa dirinya dan memiliki kapasitas maka hendaknya ia mengambil amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kalau sesuatu tersebut diserahkan kepada yang bukan bidangnya maka akan menyebabkan kerusakan. Dia tau kalau diri tidak mampu akan hal tersebut tetapi ia meminta untuk diberikan tanggung jawab, maka akan kerusakan yang terjadi.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)
Dari Aisyah radhiyallahu anhu sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
2 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِﷺ : (( أَدِّ الْأَمَانَةُ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ، وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ.
(3535) وَالتِّرْمِذِيُّ (1264)، وَقَالَ: (( هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ ))، وَانْظُرْ: السِّلْسِلَةَ الصَّحِيحَةَ لِلْأَلْبَانِيِّ (424).
dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, “Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!”
Setiap muslim selayaknya tidak asal bekerja, mendapat gaji, atau sekedar menjaga gengsi agar tidak dianggap sebagai pengangguran. Karena, kesadaran bekerja secara produktif serta dilandasi semangat tauhid dan tanggung jawab merupakan salah satu ciri yang khas dari karakter atau kepribadian seorang muslim.
Baca juga: Jam Kerja untuk Kerja, Bukan untuk Kepentingan Pribadi
Hendaknya amanah yang telah kita diamanahi hendaknya menunaikan nya dengan sebaik-baiknya. Orang yang sudah diberikan tugas dan amanah misalkan dari atasan kita maka hendaknya kita tunaikan dengan sebaik-baiknya karena itu merupakan tanggungjawab kita. Jangan lah kita mengkhianati orang-orang yang telah mengkhianati kita. Menunjukkan kepada kita semua bahwasanya amanah itu merupakan akhlak Islam yang mulia. Dan memuji orang-orang yang telah menunaikan amanah.
Kita semua adalah orang-orang yang telah diberikan amanah. Baik kita yang mengajar di TK, SD, SMP, SMA dan Pondok. Setiap visi unit-unit itu adalah amanah yang hendaknya kita harus tunaikan. Amanah bukanlah kompensasi, akan tetapi dia adalah sebuah kewajiban. Maka tidak benar kalau seandainya ada dari siswa yang belum membayar spp nya lalu kita asingkan dan tidak dilayani. Karena kita sebagai maka kewajiban kita adalah menunaikan amanah tersebut tanpa memilih dan memilah siapa saja sudah bayar spp atau belum.
Amanah itu dituntut setiap saat dan dalam setiap keadaan, karena dia memang terpuji dalam keadaan apapun. Sedangkan khianat adalah tercela dalam setiap saatnya dan jelek dalam keadaan apapun. Karena itulah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “jangan engkau khianati orang yang pernah mengkhianatimu”.
Baca juga: Amanah: Tanggung Jawab Terbesar dalam Hidup
Kita memang boleh menuntut hak kita, tapi jangan kita balas dengan melakukan muamalah yang khianat, karena khianat itu tercela. Hati-hatilah dari khianat, takutlah kalau-kalau kita menjadi seorang yang suka berkhianat. Berusahalah untuk menjadi seorang yang amanah dalam setiap keadaan. Amanah kepada Allah, Rasul-Nya, dan hamba-hamba-Nya.
3 عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِﷺ :
(( أَوَّلُ مَا تَفْقِدُونَ مِنْ دِينِكُمْ الْأَمَانَةَ، وَآخِرُهُ الصَّلَاةُ.)) رَوَاهُ الْخَرَائِطِيُّ فِي مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ (ص:28)، وَانْظُرْ: السِّلْسِلَةَ الصَّحِيحَةَ لِلْأَلْبَانِيِّ (1739).
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Yang pertama hilang dari urusan agama kalian adalah amanah, dan yang terakhirnya adalah shalat”
4 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
(( آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اُئْتُمِنَ خَانَ )) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ (33) وَمُسْلِمٌ (107).
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu; jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat.”
===========================
Kajian karyawan Dar el-Iman bersama Ustadz Muhammad Elvi Syam Lc. MA.
Sabtu, 20 November 2021
Ditulis : Ustadz Rahmat Ridho S.Ag
Editor: Reza