Kabasurau.co.id: Tabligh Akbar bersama Ustadz DR Ali Musri Semjan Putra di Masjid Al Hakim, Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Kamis (16/12/2021), mengusung tema Cerdas Dalam Bermedia Sosial.

Ustad Ali Musri merupakan Ketua Dewan Pembina Yaysan Dar el-Iman Kota Padang, kemudian juga merupakan Dosen di STDI Imam Syafi’i Jember. Selain itu ia merupakan Doktor lulusan Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia.

Selama kunjungannya di Sumbar, ia telah mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari mendampingi Atase Agama Kedubes Arab Saudi, hingga menjadi pemateri pelatihan Dai pedalaman di Siberut, Mentawai.

Di awal tabligh akbar, Ustadz Ali Musri memulai dengan pembicaraan fenomena yang terjadi saat ini di dunia maya. Disebutkannya dunia maya penuh misteri, disamping membawa kebaikan dengan waktu yang sama bisa membuat keburukan kepada manusia.

“Kejahatan di dunia maya tidak bisa dibendung, bila dibandingkan dalam pergunjingan di dunia nyata hanya bisa bergunjing satu atau dua orang, namun di dunia maya bisa lebih dari itu,” ungkapnya.

Hal ini dijelaskan Ustad Ali Musri, terjadi karena tidak cerdas dalam bermedia. Ia mengingatkan jangan sampai menjadikan media yang digunakan menjadikan kepada kehancuran, dan membawa kepada dosa.

Kemudian Ustadz Ali Musri juga mengingatkan, Jangan membagikan semua yang didengar, atau yang sedang viral tentang suatu. Jika informasi tersebut suatu keburukan, maka akan menjadi dosa. Karena semakin dibagikan maka informasi tersebut akan tersebar, dan menjadi dosa jariyah.

“Sebuah hadis menyebutkan, Cukup seseorang itu berbohong dengan menceritan segala sesuatu yang didengarnya,” terangnya.

Adab bermedia sosial, salahsatunya membuat akun dengan jujur sesuai dengan kenyataan. Membuat akun sesuai kebutuhan. Kemudian tidak membagikan nomor seseorang tanpa izin dan memasukannya ke dalam sebuah grup tanpa izin. Dan menjaga sopan santun dalam berkomunikasi.

“Imam Ibnu Jauzy mengatakan jika seseorang tersebut mengetahui berita tersebut bohong namun tidak menjelaskan kebohongan tersebut, maka ia telah berbohong,” terangnya.

Kemudian tidak layak memotong klip video ceramah ustadz dan menyandingkan dengan ceramah kajian lain yang seakan-akan terjadi adu argumentasi diantaranya, Hal ini akan menjadikan fitnah.

Setiap berita yang akan disebar maka jangan tergesa-gesa dalam disebarkan. Pastikan dahulu kevalidan informasi, sebab dalam membagikan berita seburuk-buruk ungkapan seseorang, adalah katanya-katanya.

“Mengutip sebuah sumber dengan mengutip sebuah katanya, maka hal ini sebuah kedustaan,” tegasnya.

Ustadz Ali Musri menutup Tabligh akbar dengan menyampaikan resiko pembuat kebohongan. Dimana salah satunya adalah dalam sebuah hadist, Rasulullah diperlihatkan dalam mimpi dan berkata, aku melihat seseorang yang merobek-robek mulutnya sampai datang hari kiamat, ia menyebarkan kebohongan dan kebohongan tersebut menyebar, (HR Bukhori).

Tonton Kajian lengkapnya di link berikut!

Penulis: Sy