Qism Lughoh Dar el-Iman

Kabasurau.co.id. Qism Lughoh Dar el-Iman (DEI) dan Yayasan Imam Syafi’iy Pekanbaru bekerja sama dengan Darul Lughoh menggelar Dauroh Bahasa Arab selama 20 hari. Dauroh Bahasa Arab ini telah berjalan sejak tanggal 1 Februari 2023 lalu hingga 20 Februari 2023 mendatang. Kegiatan Dauroh berlangsung di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Imam Asy Syafii (STIESIAS), Jalan Soekarno – Hatta, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau.

Pada saat acara pembukaan Dauroh Bahasa Arab, Rabu (1/2/2023), hadir ust Gino dari Yayasan Imam Syafi’iy, ust Yusrizal dari Darul lughah dan ust Muharnes Ketua Qism Lughoh DEI. Kemudian juga turut hadir 19 orang peserta dauroh yang berasal dari berbagai daerah, seperti Dumai, Jogja, Payakumbuh, Kerinci, dan Padang.

Dalam sambutannya ust Gino perwakilan dari Yayasan Imam Syafi’iy mengingatkan para peserta untuk mentaati aturan yang disampaikan oleh pengajar dari Darul Lugoh. Sehingga Dauroh ini terlaksana dengan maksimal

“Kami harapkan selama 20 hari, selama karantina para peserta keluar dan pulang ke daerah masing masing membawakan bahasa Arab dan metode pengajaran bahasa Arab yang telah dipelajari,” ungkapnya.

Kemudian ust Yusrizal sebagai pengajar dari Darul Lughoh yang akan membimbing peserta menyampaikan aturan-aturan yang harus dipatuhi peserta selama 20 hari menjalani karantina. Aturan-aturan tersebut seperti waktu pembelajaran dan aturan selama di dalam kelas. Kemudian juga para peserta wajib berbahasa Arab selama karantina 20 hari ini.

“Jangan mengira karantina ini selama 20 hari antum bisa seperti sibawaih yang bisa mengirab semua kalimat bahasa Arab. Akan tetapi kita memberikan pondasi bahasa Arab dengan metode ummi (ibu) Agar antum semua bisa mengajarkan bahasa Arab dengan metode yang kita gunakan,” terangnya.

Senada dengan ust Gino dari Yayasan Imam Syafi’iy, ust Muharnes selaku ketua Qism Lughoh DEI berharap para peserta nantinya dapat mengimplementasikan hasil dari pembelajaran dauroh ini di daerah masing-masing.

“Saya berharap kepada peserta mengambil metode tersebut dan mengajarkan bahasa Arab dengan metode yang akan dipelajari selama 20 hari kedepan insyaaAllah,” Ia menuturkan.

Kegiatan ini diangkat agar menumbuhkan kecintaan kepada Bahasa Arab, dan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran bahasa Arab. Kemudian pihak penyelenggara berharap semoga bisa menyelenggarakan dauroh-dauroh lainnya ke depan.

Reporter: Muharnes | Redaktur: Syaugi