Apakah Bisa Bertemu Orang Tua di Surga Kelak?
Pertanyaan
Bismillah, Ustadz saya ingin bertanya, apakah bisa saya bertemu dengan orang tua saya di surga kelak, bila saya benar-benar menjadi sholehah?
Jazakallahu khairan wa barakallahu fiik
Jawaban
Bismillah,
Alhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala Alihi wa Ashabihi Ajma’in. Amma ba’du,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).”
(Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dalam shahihnya Kitab al-I’tisham Bil Kitab Wa as-Sunnah, Bab al-Iqtida’ Bi Sunani Rasûlillâh no. 7280)
Jika kita menjalankan sunnah Nabi shalallahu’alaihi wa sallam dan benar-benar menjalankan apa yang Nabi perintahkan dan orang tua kita juga seperti itu, maka kita akan bertemu dengan orang tua kita di dalam surga.
Dan kalaupun misalkan terjadi qodarullah orang tua masuk neraka dan anaknya masuk surga, maka si anak bisa meminta syafa’at kepada Allah agar orang tuanya di keluarkan dari api neraka.
Atau ketika si anak di dalam surga teratas dan orang tua berada pada surga paling bawah, maka si anak bisa meminta kepada Allah agar orang tua si anak di naikkan ke surga teratas di tempat yang sama denga si anak.
Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan,
هذا فضله تعالى على الأبناء ببركة عمل الآباء، وأما فضله على الآباء ببركة دعاء الأبناء
“Ini adalah keutamaan dari Allah Ta’ala kepada anak-keturunan karena berkah dari amal bapak-bapak mereka, adapun keutamaan dari Allah kepada bapak-bapak mereka adalah kerena berkah doa anak-anak mereka”[4. Tafsir Ibnu Katsir 7/433, Darut Thayyibah, cet.II, 1420 H, Syamilah].
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa anak tersebut diangkat derajatkan setara orang tua mereka agar mereka bisa berkumpul besama dengan anak-cucu mereka di surga kelak,
{ألحقنا بهم ذرياتهم} المذكورين في الجنة فيكونون في درجتهم وإن لم يعملوا تكرمة للآباء باجتماع الأولاد إليهم
“Maksud dari “Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka” yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak-cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak-cucu mereka tidak beramal seperti mereka, sebagai penghormatan terhadap bapak-bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak-cucu mereka (di surga kelak)”[5. Tafsir Jalalain hal. 535, Darus Salam, Riyadh, cet.II, 1422 H].
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan orang tua yang mengangkat derajat anaknya tidaklah dikurangi amal mereka sedikitpun karena mengangkat derajat anaknya. Beliau menjelaskan,
فهؤلاء المذكورون، يلحقهم الله بمنازل آبائهم في الجنة وإن لم يبلغوها، جزاء لآبائهم، وزيادة في ثوابهم، ومع ذلك، لا ينقص الله الآباء من أعمالهم شيئا
“Mereka yang disebut ini (anak-keturunan), maka Allah akan mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua/kakek-buyut mereka di surga walaupun mereka sebenarnya tidak mencapainya (kedudukan anak lebih rendah dari orang tua –pent), sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. akan tetapi dengan hal ini, Allah tidak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun”[6. Taisir Karimir Rahman, hal 780, Dar Ibnu Hazm, Beirut, cet.I, 1424 H].
Jadi, in syaa Allah jika kita konsisten menjalankan syari’at Allah dan RasulNya, kita jalankan sunnah Rasul shalallahu’alaihi wa sallam tanpa kita menimbang-nimbang dan kita jalankan dengan ikhlas dengan mengharapkan ridho Allah subhanahuwa ta’ala. Maka in syaa Allah, Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.
Wallahu’alam.
Baca Juga : Berbakti Kepada Orang Tua yg telah Meninggal
===========================
Menjawab, Buya Muhammad Elvi syam,Lc.MA
Sumber : Tanya Jawab Permasalahan Agama,Youtube Surau TV official. almanhaj.or.id/ l Editor Resma