Syarah shohih Bukhari
Kitab : Permulaan Wahyu
Bab : Permulaan Wahyu(bagian kedua)
أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ قَالَ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ فَتْرَةِ الْوَحْيِ فَقَالَ فِي حَدِيثِهِ بَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ صَوْتًا مِنْ السَّمَاءِ فَرَفَعْتُ بَصَرِي فَإِذَا الْمَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَرُعِبْتُ مِنْهُ فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ إِلَى قَوْلِهِ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ } فَحَمِيَ الْوَحْيُ وَتَتَابَعَ تَابَعَهُ.
bahwa Jabir bin Abdillah al-Anshari pernah menceritakan terkait masa kesenggangan (turunnya) wahyu sebagaimana yang Rasulullah ﷺ ceritakan, “Ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit, lalu aku memandang ke arahnya dan ternyata ada Malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hira’ sebelumnya.
Ia sedang duduk di atas kursi antara langit dan bumi.
Aku pun ketakutan dan pulang seraya bergumam, ‘Selimuti aku, selimuti aku.
’ Lantas Allah ﷻ menurunkan wahyu, ‘(Wahai orang yang berselimut, bergegaslah dan berilah peringatan) …
’ sampai pada firman-Nya, ‘(dan berhala-berhala itu, tinggalkanlah).
’ Sejak saat itu wahyu terus-menerus turun berkesinambungan.
Faidah Hadist :
1). Wahyu sempat terputus kepada Rasulullah ﷺ beberapa saat.
2). Dalam Hadist menjelaskan menguatkan hati Nabi ﷺ, sebagaimana Allahﷻ berfirman,
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةًۭ وَٰحِدَةًۭ ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَـٰهُ تَرْتِيلًۭا
Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (Surat Al-Furqan (25) Ayat 32)
3). Dalam Hadist ini menjelaskan Nabi ﷺ melihat malaikat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah ﷻ menciptakan nya.dan manusia tidak sanggup melihat wujud aslinya.
4). Dalam Hadist ini menjelaskan bahwasanya turunnya surah al mudassir setelah surah ‘alaq.
Baca Juga : Permulaan Wahyu (Bagia Pertama)
===========================
Sumber: الشرح الميسر لصحيح البخاري المسمى : الدرر واللآلي بشرح صحيح البخاري العلامة الشيخ محمد بن علي الصابوني Syarh al muyasaar lishshohil bukhari karya Muhammad bin Ali Ash shobuny
Penulis: Ustadz Rahmat Ridho, S. Ag