Taubat Adalah Salah Satu Sebab Terhapusnya Dosa

Tobat dari Syirik

Pertanyaan:
Assalamualaikum, Pak ustad saya mau bertanya, apakah Allah akan mengampuni dosa besar dan syirik bila bertaubat di masa hidupnya sebelum dibawa mati bagi seorang muslim ?

Jawaban:

Wa’alaikumussalam, Bismillahi wassholatu wassalamu ‘ala Rasulillah,

Saudara-saudariku yang mulia, perlu kita ketahui bahwa taubat adalah penghapus seluruh dosa, dan di antara nama Allah ﷻ adalah (التواب) At-Tawwab yang Maha menerima Taubat, (الغفور) Al-Ghofur yang Maha Pengampun, dan (الغفار) Al-Ghoffar yang Maha Pengampun dengan ampunan yang banyak.

Sehingga, sebesar apapun dosa yang dilakukan oleh seseorang, maka jika ia bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya Kepada Allah ﷻ, maka Allah ﷻ akan mengampuninya, berdasarkan firman-Nya:



(قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم. وأنيبوا إلى ربكم…..)


“Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, Sungguh Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan Kembalilah kalian kepada Tuhan Kalian (Bertaubat)….”. (QS. Az-Zumar: 53-54).

Al Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan:



هذه الآية الكريمة دعوة لجميع العصاة من الكفرة وغيرهم إلى التوبة والإنابة, وإخبار بأن الله تعالى يغفر الذنوب جميعا لمن تاب منها ورجع عنها, وإن كانت مهما كانت وإن كثرت وكانت مثل زبد البحر


“Ayat ini merupakan seruan bagi seluruh pelaku maksiat, baik maksiat kekufuran maupun yang lainnya, untuk bertaubat dan kembali kepada Allah ﷻ, dan juga merupakan kabar bahwa Allah Ta’ala mengampuni dosa seluruhnya bagi siapapun yang bertaubat dan kembali dari dosa-dosa tersebut, bagaimanapun keadaan dosa-dosanya, walaupun dosa-dosanya banyak, bahkan seperti buih di lautan.” (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim: 4/111)

Imam Muhammad bin Ahmad Al-Anshori Al-Qurthubiy rahimahullah juga menjelaskan:



قوله تعالى: (وأنيبوا إلى ربكم ) اي ارجعوا إليه بالطاعة, لما بين أن من تاب من الشرك يغفر له أمر بالتوبة والرجوع إليه. والإنابة الرجوع إلى الله بالإخللاص


“Firman Allah: (dan Kembalilah kaliah kepada Tuhan Kalian) yaitu kembalilah kalian kepada-Nya dengan melakukan keta’atan, ketika Allah ﷻ menjelaskan bahwa siapapun yang bertaubat dari kesyirikan maka akan diampuni dosanya, saat itu juga Allah memerintahkan untuk taubat dan kembali kepadanya, Inabah dalam ayat ini maksudnya adalah kembali kepada Allah dengan Ikhlas. (Tafsir al-Qurtubiy: 15/186).

Sehingga seluruh dosa di sini tanpa terkecuali dosa kesyirikan, seluruhnya akan diampuni oleh Allah ﷻ dengan syarat apabila pelakunya melakukan taubat yang benar sebelum terlambat (yaitu sebelum ajal menjemput dan sebelum matahari terbit dari barat.

Sebagaimana Nabi ﷺ bersabda,


التائب من الذنب كمن لا ذنب له

“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa, seperti orang yang tidak melakukan dosa.” (HR. Ibnu Majah, Baihaqi, dan dishahihkan Al-Albani)

Maka seharusnya kita sebagai manusia yang banyak melakukan dosa untuk selalu bertaubat kepada Allah ﷻ sebagaimana Rasulullah memerintahkan:



ياأيها الناس توبوا إلى الله واستغفروه فإني أتوب في اليوم مائة مرة


“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunan-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali”.
(HR. Muslim: 4870).

Sedangkan, ayat ke-48 dalam Surat An-Nisa, bahwa Allah tidak mengampuni dosa selain syirik, hal ini jika pelakunya tidak sempat bertaubat sebelum meninggal, sebagaimana Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:



ثم أخبر تعالى: أنه (لا يغفر أن يشرك به) أي: لا يغفر لعبد لقيه وهو مشرك به

“Kemudian Allah mengabarkan bahwa :(”Ia tidak akan mengampuni dosa syirik”) yaitu: Tidak mengampuni bagi seorang hamba yang meninggal dalam keadaan masih berbuat syirik” (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim: 1/779).

Sehingga perlu kita perhatikan bahwa taubat yang benar adalah jika dilakukan dengan memenuhi syarat-syarat nya, sebagaimana yang dirincikan oleh syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rahimahullah:


الإخلاص لله, الندم على ما فعل من المعصية, أن يقلع عن الذنب الذي هو فيه, العزم أن لا يعود في المستقبل, أن تكون في زمن تقبل فيه التوبة (… قبل حلول الأجل وقبل طلوع الشمس من مغربها…)



“(Syarat-syarat Taubat) adalah:

1. Ikhlas kepada Allah
2. Penyesalan atas maksiat yang pernah ia lakukan
3. Meningglkan dosa tersebut
4. Bertekad agar tidak kembali lagi berbuat dosa di waktu yang akan datang
5. Taubat dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu: Sebelum datangnya Ajal dan Sebelum Matahri terbit dari barat.
(Lihat: Syarah Riyadhus Shalihin: 1/45-47).

Demikianlah semoga Allah ﷻ mengampuni seluruh dosa-dosa kita.
Wallahu A’lam.

Dijawab oleh Ustadz Hafzan Elhadi, Lc., M.Kom (Alumni Lipia, Fakultas Syariah)

Baca Juga : Taubat, Hadits 15

Sumber : konsultasisyariah.com