keuangan IslamFoto: Ist

Kabasurau.co.id. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah sukses menyelenggarakan Konferensi Keuangan Islam Tahunan ke-7 (7th Annual Islamic Finance Conference/AIFC ke-7) pada tahun 2023. Acara yang berlangsung secara daring pada 29-30 Agustus ini mengambil tema “Peran Keuangan Islam dalam Menangani Ketidakpastian Global melalui Ekonomi Halal dan Reformasi Struktural yang Berkelanjutan dan Inklusif”.

Dalam AIFC ke-7 ini, fokus utama adalah membahas berbagai isu yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan halal, termasuk pengembangan ekosistem halal yang kuat, penguatan industri halal, serta pendistribusian pembiayaan halal untuk mendukung perkembangan ekonomi halal.

“Kegiatan AIFC ke-7 diadakan setelah pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Ke-10 (10th AFMGM) yang baru saja berlangsung pekan lalu di Jakarta. Tema utama ASEAN Indonesia, yaitu Pusat Pertumbuhan (Epicentrum of Growth), mencerminkan harapan kita agar AIFC juga mampu menghasilkan wawasan, inovasi, kolaborasi, dan strategi yang berharga untuk memajukan ekonomi dan keuangan halal sebagai sumber pertumbuhan,” kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Adi Budiarso, dalam pernyataan tertulis pada Senin (28/08).

AIFC ke-7 merupakan acara tahunan yang mengumpulkan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, termasuk pengambil kebijakan, profesional, ekonom, akademisi, dan sektor swasta. Tujuan utamanya adalah membahas berbagai isu utama terkait keuangan Islam, ekonomi, dan pembangunan, khususnya di skala global dan Indonesia. Konferensi yang digelar oleh Kementerian Keuangan ini juga dirancang untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan Islam yang kuat.

Seiring dengan konferensi ini, BKF bersama pihak terkait mengadakan panggilan karya (call for paper/CFP) untuk mengumpulkan wawasan berharga dari akademisi dan praktisi. Hasil dari panggilan karya ini akan menjadi referensi penting bagi para pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan, terutama dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Total ada 267 karya baik dari skala nasional maupun internasional yang dikumpulkan, dan 20 karya terbaik akan dipresentasikan dalam seminar.

Acara ini didukung oleh Bank Pembangunan Islam, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).