Sekolah Lapang Hilal(Fot0: Ponpes Dareliman)

Kabasurau.co.id. Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Dar el-Iman di Kota Padang menghadiri Sekolah Lapang Hilal yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat bekerja sama dengan BMKG. Acara dua hari ini bertujuan untuk meningkatkan skill dalam menentukan awal bulan hijriah melalui rukhyatul hilal menggunakan teknologi.

Acara yang berlangsung dari Sabtu, 16 September 2023, hingga Ahad, 17 September 2023, ini diselenggarakan di Gedung Kebudayaan Sumatera Barat. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan santri Pondok Pesantren se-Kota Padang dan dihadiri oleh tamu undangan, termasuk kepala stasiun BMKG Padang Panjang, perwakilan Gubernur Sumatera Barat, perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Barat, serta jajaran Kementerian Agama Kota Padang dan Sumatera Barat.

Dalam pembukaan acara, Plt Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial Dan Tanda Waktu, Muzli menyampaikan harapannya, “Semoga dengan diadakannya Sekolah Lapang Hilal ini, tujuan kita untuk meningkatkan skill peserta kegiatan dalam mengetahui prosedur dan pengoperasian untuk rukhyatul hilal menggunakan teleskop dapat tercapai.”

Sepuluh orang perwakilan santri Pondok Pesantren Dar el-Iman bergabung dengan lebih dari 100 peserta lainnya, termasuk santri dari perwakilan pesantren masing-masing di Kota Padang serta mahasiswa perguruan tinggi Islam di Kota Padang. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar peserta memahami kriteria penentuan awal bulan hijriah melalui rukhyatul hilal menggunakan alat bantu teknologi.

Acara dimulai pukul 08:00 dengan pembukaan oleh tamu undangan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh penyelenggara kegiatan. Praktik rukyatul hilal menggunakan teleskop dilaksanakan pada sore hari di rooftop Gedung Kebudayaan Sumatera Barat.

Pihak penyelenggara dari perwakilan BMKG berharap acara ini dapat berjalan lancar dan tujuan yang direncanakan bisa tercapai. Selain meningkatkan wawasan mengenai rukhyatul hilal, peserta juga diharapkan dapat memahami tata cara dan praktek dalam penentuan awal bulan hijriah menggunakan teknologi. Acara ini juga menjadi ajang persatuan persepsi dalam penentuan awal bulan hijriah.