Kabasurau.co.id. Harga cabai rawit dan sejumlah komoditas utama di Pasar Pusat Padang Panjang mengalami lonjakan harga yang mencolok, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Menurut Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga, perubahan harga ini terjadi pada hari Sabtu lalu, mengguncang stabilitas pasar.
Cabai rawit menjadi perhatian utama dengan lonjakan harga yang signifikan, meningkat sebesar Rp3.250 per kilogram, dari Rp41.375 menjadi Rp44.625. Tak hanya itu, cabai hijau juga mengalami kenaikan harga, naik Rp1.000 menjadi Rp37.500/kg, sementara cabai merah justru mengalami penurunan harga sebesar Rp1.875, menjadi Rp46.000/kg.
Tidak hanya cabai, komoditas lainnya juga merasakan dampak lonjakan harga ini. Bawang daun naik sebanyak Rp6.000, mencapai Rp20.000/kg, dan ikan asin teri melonjak Rp5.000, menjadi Rp90.000/kg.
Di samping itu, beberapa komoditas lain juga mengalami fluktuasi harga. Seledri naik Rp2.000 menjadi Rp22.000/kg, kacang kedelai naik Rp500 menjadi Rp13.000/kg, sawi bola naik Rp1.000 menjadi Rp7.000/kg, ikan kembung naik Rp1.250 menjadi Rp62.500/kg, gula pasir naik Rp250 menjadi Rp15.875/kg, beras kualitas II naik Rp187 menjadi Rp16.500/kg, dan daging ayam broiler naik Rp125 menjadi Rp26.125/kg.
Namun, Putra Dewangga menekankan bahwa harga-harga 51 komoditi lainnya tetap relatif stabil. Dalam kategori fluktuasi, 11 komoditi mengalami kenaikan harga, sementara 10 komoditi mengalami penurunan harga.
“Komoditas utama yang mengalami penurunan harga selain cabai merah adalah telur ayam ras dari Rp28.600 menjadi Rp28.400/kg. Bawang merah dari Rp20.125 menjadi Rp20.000/kg. Bawang putih dari Rp35.625 menjadi Rp34.125/kg,” ungkap Putra dalam rilis resmi, dikutip Minggu (24/9/2023).
Selain itu, komoditi lainnya seperti tepung terigu Segitiga Biru, telur ayam kampung, telur itik, buncis, wortel, dan jeruk juga mengalami penurunan harga. Meskipun terjadi fluktuasi harga, beberapa komoditas seperti beras kualitas I dan III, daging sapi, dan minyak goreng curah tetap stabil pada harga yang terjangkau.
Putra Dewangga mengungkapkan sejumlah langkah yang telah diambil untuk mengendalikan kenaikan harga beras, termasuk pengendalian hama tikus, penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP), digitalisasi Pendataan Penggilingan Padi, serta kerja sama dengan Bulog untuk penyaluran beras SPHP.
Terakhir, dia juga menekankan Gerakan Stop Boros Pangan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan. Dengan fluktuasi harga ini, masyarakat di Pasar Pusat Padang Panjang diharapkan dapat lebih bijak dalam berbelanja dan pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan.