Perobekan Al Quran di EropaAl Qur'an. (Foto: Reuters)

kabasurau.co.id Beberapa hari yang lalu telah terjadi aksi Perobekan Al Quran di Eropa yang Dikecam Seluruh Umat Islam , aksi tersebut juga disebut sebagai, ” “Patriotische Europaer Gegen die Islamisieurung des Abendlandes”(PEGIDA) yang sudah melakukan tindakan yang menyakiti seluruh umat islam.

hal ini disebebkan oleh, pemimpin PAGIDA Edwin Wagensveld telah melakukan perobekan Alquran di depan kedutaan besar negara yang mayoritas Islam, seperti Indonesia, Turki, Pakistan, di Den Hag pada Sabtu 23 September 2023 lalu.

Melihat hal tersebut, membuat Sudarnoto Abdul Hakim sebagai Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, dia menegaskan agar pemerintah setempat memberikan perhatian khusus terhadap aksi yang terjadi.

Tak hanya itu, dia juga menegaskan, aksi yang dilakukan di kantor kedutaan negara Muslim termasuk KBRI, benar-benar telah menunjukkan penghinaan dan kebencian terhadap Islam sekaligus terhadap umat Islam.

seharusnya “Pemerintah Belanda dan pemerintah manapun di Eropa seharusnya memiliki kepekaan atau sensitifitas terhadap hal ini, “ucapnya dalam keterangan persnya Senin (25/9/23).

“Karena itu sangat diharapkan pihak aparat dan pemerintah setempat benar-benar menunjukkan niat tulus mereka untuk bersikap adil dengan cara memberikan sanksi terhadap siapa saja yang telah merendahkan ajaran agama dan menyakiti umat beragama termasuk umat Islam,” terangnya

Menurut Sudarnoto, aksi Perobekan Al Quran di Eropa ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM yang diadopsi PBB. Apalagi memberikan ruang dan sekaligus melindungi kelompok ekstremis seperti ini yang merupakan pengkhianatan terhadap keputusan PBB dan tentu merusak kemanusiaan.

“Saya ingin menyerukan kepada para tokoh lintas agama dan aktivis HAM di Eropa khususnya untuk saling bahu-membahu, bekerjasama, meneguhkan semangat dan langkah bersama melakukan langkah taktis dan beradab meyakinkan pemerintah dan semua pihak untuk menghentikan Islamofobia,” ujarnya

Melalui kejadian ini, dia juga menyampaikan bahwa Duta Besar Belanda di Jakarta seharusnya memberikan keterangan terbuka dan meyakinkan kita semua bahwa pemerintah Belanda akan menghentikan aksi-aksi yang tidak terhormat dan tidak beradab kelompok ekstremis ini.