Keistimewaan Al-QuranIlustrasi Al Qur'an.

Dalam perjalanan hidup ini, kehadiran Al-Quran menjadi penuntun yang tak ternilai. Al-Quran, yang merupakan Firman Allah Ta’ala, mengandung keutamaan yang luar biasa. Rasulullah ﷺ pernah menyebutnya sebagai “sebaik-baik perkataan” dan “petunjuk terbaik.” Dalam artikel Catatan Iman Kabasurau.co.id kali ini, kita akan menjelajahi beberapa aspek utama yang membuat Al-Quran begitu istimewa.

1. Al-Quran: Sebaik-baik Perkataan
Keistimewaan pertama, Al-Quran adalah Firman Allah Ta’ala, dan karena itu, dianggap sebagai perkataan terbaik. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kitabullah adalah perkataan paling mulia. Dalam hadisnya, beliau bersabda bahwa “sebaik-baik perkataan adalah kitabullah.” Ini menunjukkan betapa pentingnya Al-Quran dalam kehidupan umat manusia. [Hadis Muslim no. 86].

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Terjemahan: “Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Muslim no. 86).

2. Al Qur’an dibawa Malaikat Jibril, Pemimpin Para Malaikat
Jibril, malaikat mulia, adalah yang membawa Al-Quran kepada Nabi Muhammad ﷺ. Jibril bukan hanya utusan Allah, tetapi juga pemimpin malaikat. Dalam Al-Quran, Allah menggambarkan Jibril sebagai malaikat yang sangat kuat, cerdas, dan dipercayai [QS. at-Takwir: 19-21]. Dia adalah malaikat yang berperan penting dalam penyampaian wahyu.

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ﴿١٩﴾ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ﴿٢٠﴾مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ

Terjemahan: “Sesungguhnya Alquran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy, yang ditaati disana (di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS. at-Takwir: 19-21).

Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ﴿٥﴾ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ

Terjemahan: “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.” (QS. an-Najm: 5-6).

3. Al Qur’an Turun pada Lailatul Qodr: Malam Kemuliaan
Keistimewaan selanjutnya, Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qodr. Malam ini, yang lebih baik dari seribu bulan, adalah saat di mana Al-Quran pertama kali diberikan kepada manusia. Kita diperingatkan untuk merenungkan keagungan malam ini dan mengejar keberkahan di dalamnya [Surat Al-Qadr (97) Ayat 3].

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌۭ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍۢ

Terjemahan: “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (Surat Al-Qadr (97) Ayat 3)

4. Bulan Ramadhan: Bulan Al-Quran
Bulan Ramadhan menjadi bulan di mana Al-Quran pertama kali diturunkan. Dalam bulan ini, Al-Quran menjadi petunjuk dan pembeda antara yang benar dan yang salah. Allah memerintahkan puasa selama bulan Ramadhan sebagai tanda syukur kita atas hadiah ini [Surat Al-Baqarah (2) Ayat 185].

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًۭى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍۢ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍۢ فَعِدَّةٌۭ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Terjemahan: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Surat Al-Baqarah (2) Ayat 185)

5. Nabi Muhammad ﷺ: Pemimpin Umat Manusia
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, menjadikannya pemimpin anak cucu Adam. Beliau adalah utusan Allah yang membawa pesan suci ini kepada seluruh umat manusia. Dengan sabdanya, beliau menyatakan, “Aku adalah tuan seluruh manusia pada hari kiamat.” [Bukhari dan Muslim].

أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (البخاري و مسلم)

Terjemahan: “Aku adalah tuan seluruh manusia pada hari kiamat.” [Bukhari dan Muslim]

6. Keberkahan Bagi Pencari Ilmu Al-Quran
Hadis Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan kita bahwa mereka yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran akan mendapatkan keberkahan. Dengan demikian, memahami dan mengamalkan isi Al-Quran akan mengantarkan kita pada kemuliaan dan kebaikan. [Hadis Bukhari].

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

Terjemahan: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Dalam rangkaian keistimewaan ini, Al-Quran tidak hanya menjadi pedoman dalam hidup kita, tetapi juga sebagai sumber keberkahan, penuntun, dan pencerahan. Hal ini memerlukan tekad dan usaha dalam memahaminya. Seiring dengan usaha kita untuk mendalami Al-Quran, kita semakin mendekati pengetahuan dan hikmah yang tak ternilai yang terkandung di dalamnya.

Artikel ini telah ditulis ulang oleh redaksi Kabasurau.co.id

Penulis: Buya Muhammad Elvi Syam | Editor: Syaugi