HidayahIlustrasi.

Hidayah Itu Mahal

Dalam perjalanan hidup yang kita jalani, kita tak bisa mengabaikan fakta bahwa segala yang kita nikmati berasal dari karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Setiap langkah yang kita ambil, setiap keputusan yang kita buat, semuanya harus senantiasa dipandu oleh-Nya. Tidak boleh kita melepaskan urusan hidup ini hanya kepada diri kita sendiri. Seperti yang diajarkan dalam doa:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Ya Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Maha Berdiri Sendiri yang tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah seluruh urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sendiri, sekejap mata pun, tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.”

Rasulullah Muhammad ﷺ telah menyampaikan seluruh risalahnya tanpa ada yang disembunyikannya. Beliau mengajarkan segala kebaikan kepada umatnya dan memberikan peringatan tentang keburukan yang harus dihindari. Marilah kita bersholawat kepada beliau, sebagaimana yang diajarkan dalam hadis,

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)

Sholawat adalah bentuk pengampunan dari Allah, terutama pada hari Jumat dan malam Jumat.

Tapi, ada satu pertanyaan yang perlu kita renungkan: Mengapa kita hidup di dunia ini? Jawabannya adalah:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ – ٥٦

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz dzariyat: 57).

Hidup ini adalah ujian, dan sasaran utama kita seharusnya adalah kesuksesan di akhirat, bukan di dunia. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang sesaat dan memperdayakan, seperti yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an.

Kita sering terjebak dalam pusaran kesenangan dunia yang sementara, lupa bahwa kesuksesan sesungguhnya adalah mencapai surga di akhirat. Kesempurnaan sejati terletak dalam upaya kita untuk menjauhkan diri dari neraka dan mendapatkan surga, sesuai dengan firman Allah,

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Surat Ali-Imran (3) Ayat 185)

Kita harus mengingatkan diri kita sendiri tentang tujuan utama kita di dunia ini, yakni untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita tak boleh terbius oleh gemerlap dunia sebagaimana seorang pelajar yang lupa tujuannya di sekolah ketika tergoda oleh fasilitas yang ada. Kita harus menggunakan segala yang Allah berikan kepada kita di dunia ini sebagai alat untuk mencapai tujuan akhir kita, yaitu surga.

Begitu pula, doa adalah bagian penting dalam perjalanan kita menuju surga. Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan kita untuk selalu memohon surga dan perlindungan dari neraka, serta firdaus al a’la, bagian tertinggi dari surga. Doa adalah manifestasi dari tekad dan harapan kita untuk mencapai keberhasilan sejati.

Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Jiwa kita akan diuji sebagaimana tikar yang ditenun dari banyak benang cobaan dan godaan. Fitnah dan ujian adalah bagian dari kehidupan, dan hanya dengan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita dapat menghadapinya dengan kuat dan teguh.

Kita harus selalu mengingat bahwa keberhasilan yang sesungguhnya adalah saat kita memasuki surga, dan bukan ketika kita tenggelam dalam dunia fana ini. Inilah yang menjadikan hidup kita memiliki makna yang lebih dalam dan berarti, dan inilah yang harus kita pertahankan sebagai fokus utama dalam perjalanan hidup kita.

Artikel ini telah ditulis ulang oleh redaksi Kabasurau.co.id dengan judul Hidayah: Kunci Sukses Dunia dan Akhirat.

Penulis: Buya Muhammad Elvi Syam | Editor: Syaugi