Kabasurau.co.id. Presiden Joko Widodo memberikan dukungan penuh terhadap gagasan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk mengaktifkan kembali Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Dalam pidatonya pada Rakernas BKM di Istana Negara, Jakarta, Presiden menyebut potensi manfaat BKM sebagai pemersatu dan pusat kemajuan bangsa.
Badan Kesejahteraan Masjid, yang didirikan sejak 1964 dengan singkatan Bakemas, kini diaktifkan kembali setelah vakum dalam waktu yang cukup lama. Presiden Jokowi menyampaikan kesiapannya untuk mendukung regulasi yang diperlukan guna mendukung keberlangsungan BKM.
Menurut Presiden, dengan lebih dari 17.600 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, BKM memiliki potensi besar bagi umat dan bangsa. Melalui peran BKM, Presiden berharap rumah ibadah dapat dikelola secara profesional dan moderat, menjadi pusat pembinaan umat, serta ramah bagi semua.
“Saya berharap pengurus BKM, pusat maupun daerah, dapat aktif bersinergi, berkolaborasi untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi dan ekstremisme serta dari politisasi yang memecah belah,” ungkap Presiden.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti pentingnya revitalisasi organisasi kemasjidan, khususnya BKM. Dalam upayanya, pemerintah mengkoordinasikan pembentukan BKM dari tingkat provinsi hingga kelurahan/desa. Hingga saat ini, telah terbentuk 21.537 lembaga BKM di Indonesia.
Langkah-langkah lainnya mencakup sinergi program untuk pengembangan kemasjidan, baik programatik maupun penataan ruh perjuangan organisasi. Menag Yaqut juga menekankan perlunya regulasi yang lebih kokoh, yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk ditingkatkan menjadi Peraturan Presiden.
Rakernas BKM, yang berlangsung selama tiga hari, diikuti oleh 1.334 peserta, termasuk pengurus BKM Pusat dan perwakilan BKM Provinsi serta kabupaten/kota. Acara ini diharapkan menjadi langkah inovatif untuk memajukan peran masjid dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang beragam.