Lonjakan Harga Cabaiilustrasi Pasar.

Kabasurau.co.id. Kota Padang Panjang mengalami fluktuasi pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang mencapai angka minus 3,680% pada minggu ketiga November. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa fluktuasi ini dipicu oleh naiknya harga cabai merah dan bawang merah, menjadi perhatian serius bagi Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga.

Putra Dewangga, dalam Rakor Evaluasi Inflasi Bersama Kemendagri melalui Zoom Meeting pada Senin (20/11/2023), mengungkapkan bahwa turunnya IPH Padang Panjang disebebkan kenaikan harga, terutama terjadi pada komoditas tertentu. Dari 51 komoditi yang diamati, 12 mengalami fluktuasi, dengan 10 di antaranya mengalami kenaikan harga, sementara tujuh lainnya mengalami penurunan.

“Peningkatan signifikan terjadi pada beberapa komoditas utama seperti gula pasir, daging ayam broiler, dan cabai merah yang naik sebesar 10,09%, serta bawang merah sebesar 0,40% dari harga biasanya,” ungkapnya.

Meskipun demikian, ada komoditas tertentu yang relatif stabil seperti daging sapi, telur ayam ras, dan minyak goreng curah. Namun, Putra Dewangga menyoroti perlunya langkah strategis dalam mengendalikan inflasi. Salah satu upaya yang akan dijalankan adalah Gerakan Tanam Cabai di pekarangan dan kelompok wanita tani yang aktif, guna memastikan produksi cabai berkelanjutan di Padang Panjang.

“Kami akan mendorong operasi pasar setiap Jumat, khususnya di Pasar Pusat Padang Panjang, serta Warung Sembako murah. Kerja sama dengan instansi terkait seperti Bulog dan Koperasi Serambi Mekkah akan kami perkuat untuk menjaga kelancaran distribusi,” jelasnya.

Faktor lain yang turut berkontribusi pada kenaikan harga cabai merah adalah pasokan hasil panen yang menurun akibat dampak El Nino. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mencari alternatif konsumsi cabai hijau atau bon cabai guna mengurangi tekanan terhadap pasokan cabai merah.

Rakor tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi seperti Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Forkopimda, dan OPD terkait yang menegaskan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menangani situasi ini.