Kabasurau.co.id. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan telah mengadakan Market Sounding pada Kamis (23/11/2023) untuk mengeksplorasi minat pasar terkait proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Reni Ahiantini, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, menjelaskan bahwa skema KPBU memungkinkan penyediaan layanan infrastruktur tanpa ketergantungan penuh pada anggaran Pemerintah. Ini memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dengan fasilitas seperti pembiayaan sebagian konstruksi, dukungan kelayakan, dan jaminan pada proyek KPBU.
“Market Sounding merupakan forum menyampaikan informasi secara menyeluruh mengenai proyek KPBU serta untuk mendapatkan masukan dan minat dari badan usaha terhadap proyek KPBU yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR,” ujar Reni.
Proyek KPBU Flyover Sitinjau Lauik senilai Rp2,824 triliun merupakan inisiatif badan usaha dengan panjang jalan 2,781 km dan konsesi selama 12,5 tahun. Rencananya, skema pengembalian investasi proyek ini melibatkan pembayaran Availability Payment (AP) dari pemerintah kepada badan usaha, dengan tahap lelang direncanakan dimulai akhir kuartal I tahun 2024.
Dalam penjelasannya, Reni menyebut bahwa Flyover Sitinjau Lauik berada di jalan lintas Lubuk Selasih – Batas Kota Padang, menjadi penghubung vital antara Kota Padang dan Kota Solok. Jalur ini penting bagi arus barang dan orang dari Pulau Jawa menuju Kota Padang.
“Sektor Sitinjau Lauik memiliki tanjakan ekstrem yang sulit dilalui oleh kendaraan berat. Pembangunan Flyover bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan dengan memperbaiki gradien kemiringan jalan yang curam,” tambahnya.
Reni menyoroti manfaat pentingnya pembangunan ini dengan harapan dapat mengurangi antrean di Sitinjau Lauik, memperlancar distribusi kebutuhan masyarakat, serta meningkatkan keamanan pada jalur tersebut. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur jalan nasional di Indonesia.