TNI ke LebanonPanglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pada saat menjadi Inspektur Upacara melepas keberangkatan 120 Prajurit TNI ke daerah misi Lebanon. (Puspen TNI)

Kabasurau.co.id. Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, memberikan amanah kepada 120 Prajurit TNI yang akan bergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) MTF XXVIII-O/UNIFIL TA 2023 menuju Lebanon. Dalam upacara perpisahan yang digelar di Kolinlamil, Jakarta Utara pada Senin (11/12/2023), Jenderal Agus menyampaikan bahwa tugas sebagai pasukan perdamaian PBB menjadi cerminan filosofi dan doktrin pertahanan Indonesia yang mengutamakan kedamaian namun tak lupa pada kemerdekaan.

Satgas ini, dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu, terdiri dari beragam anggota termasuk 16 prajurit non-ABK dengan keberagaman tugas mulai dari pilot, kru udara, hingga personel kesehatan dan intelijen. Mereka akan menggunakan KRI Diponegoro (DPN)-365 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 dalam MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL.

Panglima TNI mengungkapkan kebanggaannya terhadap kesiapan TNI Angkatan Laut dalam menjalankan peran diplomasi militer di panggung internasional sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB. Dalam konteks Indonesia sebagai negara maritim terbesar, keikutsertaan kapal perang dan helikopter TNI Angkatan Laut dalam misi perdamaian PBB UNIFIL MTF sejak tahun 2009 menegaskan komitmen negara ini terhadap perdamaian dunia.

Namun, Panglima TNI juga menyoroti kompleksitas situasi global, khususnya konflik Israel dan Palestina, yang berpotensi mempengaruhi stabilitas keamanan di perairan Lebanon. Tantangan berupa eskalasi ketegangan militer dan potensi bahaya asimetris seperti pembajakan dan perompakan laut menjadi fokus penting bagi Satgas MTF KongaXXVIII-O/UNIFIL dalam menjalankan tugasnya.

Panglima TNI menekankan kepada prajurit yang bertugas untuk terus meningkatkan kapasitas profesionalisme TNI. Hal ini bukan hanya untuk mengangkat derajat Indonesia di mata dunia internasional, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mewujudkan visi “TNI yang Prima” yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.

Prajurit diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, negara, dan dunia. Dalam mengakhiri sambutannya, Panglima TNI menegaskan bahwa keseluruhan visi ini dapat terwujud jika setiap prajurit bersedia berkontribusi maksimal untuk mencapainya.