hutanIlusrtrasi hutan di Situak, Ujung Gading, Pasaman Barat pada Senin (15/8/2022). (Foto: Syaugi)

Kabasurau.co.id. Program perhutanan sosial di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah berhasil meningkatkan luas kawasan hutan yang dikelola oleh kelompok masyarakat sebesar 50,4 ribu hektare pada tahun 2023. Pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi, mengungkapkan bahwa target penambahan luas perhutanan sosial di Sumbar sebesar 50 ribu hektare per tahun telah berhasil tercapai dengan realisasi sebesar 50.410 hektare atau setara dengan 100,82 persen dari target yang ditetapkan.

Dalam sesi Refleksi Akhir Tahun Dinas Kehutanan Sumbar 2023 di Padang, Yozarwardi menjelaskan bahwa penambahan luas kawasan Perhutanan Sosial tersebar di 10 Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) di Sumbar. Rinciannya adalah KPHL Pasaman Raya sebesar 12.970 hektare, KPHL Limapuluh Kota sebesar 15.524 hektare, KPHL Agam Raya sebesar 1.803 hektare, KPHL Bukit Barisan 4.229 hektare, KPHL Sijunjung sebesar 1.107 hektare, dan KPHL Solok sebesar 3.487 hektare.

Selain itu, penambahan luas juga terjadi pada KPHL Hulu Batang Hari sebesar 1.963 hektare, KPHL Dharmasraya 367 hektare, KPHL Pesisir Selatan 6.921 hektare, dan KPHL Mentawai 2.039 hektare. Penambahan luas sebesar 50.410 hektare tersebut dikelola oleh 45 unit usaha.

Yozarwardi menekankan bahwa program Perhutanan Sosial memiliki dampak yang luas terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumbar. Sebanyak 850 nagari dari total 1.157 nagari di daerah tersebut, atau sekitar 81,97 persen, berada di dalam kawasan hutan yang dikelola melalui program ini.

Program ini tidak hanya berhasil dalam pengelolaan hutan, tetapi juga berperan penting dalam memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat dengan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka.