Gempa SumedangMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mewakili Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan stimulan kepada korban yang mengalami kerusakan rumah akibat bencana alam gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat, pada Jumat (5/1). Foto: Humas Menko PMK

Kabasurau.co.id. Pendopo Bupati Sumedang, Jawa Barat, menjadi saksi penyaluran bantuan besar bagi warga terdampak gempa bumi magnitudo 4,8. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, memimpin penyerahan bantuan yang telah direncanakan oleh Presiden Joko Widodo.

Total bantuan yang disalurkan mencapai angka yang signifikan. Bantuan tersebut mencakup 1000 paket sembako senilai Rp. 200.000.000 dari Presiden Joko Widodo, dana stimulan rumah rusak senilai Rp. 4.920.000.000 dari BNPB, serta bantuan logistik dan santunan korban luka senilai Rp. 1.696.561.982 dari Kementerian Sosial.

Menurut Kepala BNPB, penyaluran dana stimulan ini terbilang yang paling cepat dalam sejarah penanganan bencana. Hanya dalam waktu tiga hari setelah kejadian gempa, bantuan tersebut sudah diterima oleh warga yang berhak.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan dana ini memiliki aturan yang harus diikuti dengan ketat. Suharyanto menekankan bahwa dana bantuan ini ditujukan untuk membangun kembali rumah yang rusak, bukan untuk keperluan lainnya. Penggunaannya akan terus dipantau oleh BNPB dan pemerintah setempat guna memastikan pemulihan pasca-bencana yang efektif.

Muhadjir juga memberikan apresiasi atas kecepatan penanganan gempa dan penyaluran bantuan. Dia menegaskan perlunya penanganan yang komprehensif terhadap bangunan yang rusak parah dan yang mengalami keretakan, untuk mengurangi risiko terhadap korban.

Sejak gempa pada akhir tahun 2023 yang terjadi di Kecamatan Tanjung Medar, Sumedang Utara, Anjarsari, dan Cicalengka, pemerintah telah fokus pada penanganan dan pencegahan bencana. Potensi gempa susulan juga telah dipertimbangkan, terutama mengingat Sumedang berpotensi terkena dampak gempa di masa depan.