Kabasurau.co.id. Masyarakat di Kecamatan Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, yang terdampak oleh abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi, mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan paru-paru secara gratis di Puskesmas Sungai Pua pada Ahad, 14 Januari 2024.
Pelayanan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Kesehatan Agam, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDRI) Sumbar, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK Unand, serta RSUP M Djamil Padang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr Hendri Rusdian, menyatakan bahwa kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kecamatan Sungai Pua mengalami peningkatan signifikan. Data dari Puskesmas Sungai Pua mencatat 62 kasus ISPA antara tanggal 8 hingga 11 Januari 2024.
“Masyarakat Sungai Pua mengalami dampak langsung akibat erupsi Gunung Marapi, dengan meningkatnya kasus ISPA,” ujar dr Hendri Rusdian.
Pemeriksaan paru-paru dilakukan sebagai respons terhadap keluhan dari masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan sejak erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023. Dr Rusdian menekankan bahwa banyak laporan dari warga yang mengalami ISPA sebagai dampak dari abu vulkanik.
“Kami tidak ingin ada dampak lebih parah lagi kepada masyarakat, maka dari itu dilakukan pemeriksaan secara gratis,” tambahnya.
Rusdian juga mengungkapkan bahwa laporan angka penderita ISPA di wilayah sekitar Gunung Marapi menunjukkan peningkatan. Data dari Puskesmas Sungai Pua mencatat 62 kasus ISPA selama periode 8 hingga 11 Januari 2024, dengan peningkatan harian yang signifikan.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Sumatera Barat, Masrul Basyar, menyatakan bahwa pemeriksaan gratis ini merupakan bentuk bakti dari PDPI Sumbar terhadap masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Marapi. Sebanyak 20 dokter paru dari berbagai rumah sakit di Sumatera Barat turut serta dalam pemeriksaan ini.
“Kami lakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang terdampak,” kata Masrul Basyar. Ia juga menambahkan bahwa beberapa rumah sakit turut serta dengan meminjamkan alat pemeriksaan yang diperlukan.
Pemeriksaan tersebut dijadwalkan melibatkan sekitar 500 orang masyarakat Sungai Pua yang terdampak langsung oleh erupsi Gunung Marapi. Sementara itu, dr Rusdian terus mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker saat erupsi terjadi untuk menghindari risiko lebih lanjut.