Kabasurau.co.id. Beras premium kini menjadi barang yang sulit ditemukan di sejumlah toko ritel modern, menyebabkan kepanikan di kalangan pedagang pasar yang menghadapi lonjakan harga yang signifikan. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji, mengungkapkan bahwa situasi ini bisa disebabkan oleh fenomena El Nino atau mungkin karena stok beras yang diproduksi masih belum mencukupi.
Menurut Sarmuji, jika kelangkaan ini disebabkan oleh El Nino, maka akan muncul tantangan yang lebih rumit karena akan memengaruhi masa tanam dan panen secara keseluruhan. Namun, jika produksi beras ternyata tidak mencukupi, solusi satu-satunya adalah dengan mengimpor beras.
“Saya menyarankan agar kelangkaan ini bisa teratasi satu-satunya jalan harus impor, kita tidak mungkin membiarkan masyarakat mengalami kekurangan ketersedian pangan yang menjadi bahan pokok utama. Bisa saja diatur impor beras pada saat tidak musim panen jadi tidak merugikan petani,” ujarnya dengan tegas.
Politisi Partai Golkar ini juga menekankan perlunya fleksibilitas dari pemerintah dalam menyesuaikan harga beras di pasaran. Ia mengkhawatirkan bahwa petani yang terkena dampak harga eceran yang tinggi mungkin akan menahan produksi mereka, yang pada gilirannya akan mengakibatkan penimbunan dan kenaikan harga yang lebih lanjut.
“Dengan demikian, tiap pekan atau bulan harus ada operasi pasar yang memantau ketersediaan pangan di setiap pasar. Sehingga kelangkaan pangan bisa teratasi dengan sistem seperti itu,” katanya, mengacu pada instruksi Presiden Jokowi.
Sementara itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan bahwa realisasi impor beras tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga stabilitas harga telah mencapai 507.000 ton. Namun, Bulog mengakui kesulitan dalam menyerap beras lokal karena harga gabah sudah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Dengan penugasan impor sebanyak 2,5 juta ton pada tahun ini, Bulog berharap dapat mengatasi kelangkaan beras di pasaran. Rinciannya, sebanyak 500.000 ton merupakan penugasan lanjutan dari tahun sebelumnya, sementara 2 juta sisanya merupakan penugasan impor khusus tahun 2024.