Gempa BandungKondisi salah satu jalan pazca gempa di bandung Raya. (Foto: Ist)

Kabasurau.co.id. Wilayah Bandung Raya diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 pada Rabu (18/9) pukul 09.41 WIB. Guncangan ini membuat warga panik karena terasa cukup kuat selama 3-5 detik. Gempabumi berpusat di 7.19 LS dan 107.67 BT, mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, beberapa rumah mengalami kerusakan pada dinding, langit-langit, pagar, serta bagian lain dengan tingkat kerusakan dari ringan hingga berat.

Selain itu, beberapa fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, dan kantor polisi di Kabupaten Bandung juga mengalami kerusakan. Kepala Kantor Basarnas Jawa Barat, Heri Marantika, menyatakan bahwa gempa ini mengakibatkan 14 orang luka-luka, dan mereka telah mendapatkan perawatan. Tim Basarnas masih terus siaga dan berjaga di lokasi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Kabupaten Bandung Barat, dan instansi terkait telah berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat serta monitoring, yang juga berfokus pada penyelamatan warga terdampak. Hingga saat ini, belum ada laporan signifikan mengenai korban jiwa. Data dan informasi terbaru akan dilaporkan secara berkala.

Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi ini merupakan gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer dan berada di darat, sehingga tidak memicu tsunami. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki pergerakan geser turun atau dikenal dengan oblique normal.

Guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kota Cimahi, dan daerah sekitar. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, terutama karena potensi gempa susulan dengan magnitudo 2-2.4 masih mungkin terjadi. Masyarakat juga diminta untuk tidak mudah percaya pada isu yang belum terverifikasi dan hanya memperbarui informasi dari sumber resmi.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat dapat membuat alat peringatan dini sederhana dengan menyusun kaleng bekas yang diisi batu kecil secara vertikal. Jika terjadi gempa, susunan kaleng ini akan jatuh dan menimbulkan bunyi sebagai tanda. Penting diketahui, gempabumi bukan penyebab langsung jatuhnya korban jiwa, melainkan runtuhnya bangunan yang tidak kuat menahan guncangan menjadi ancaman, terutama jika gempa berkekuatan besar atau terjadi di jalur sesar aktif.