Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto/ dok. BNPB.

Kabasurau.co.id. BNPB merilis perkembangan terbaru terkait dampak gempa berkekuatan magnitudo 4.9 yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Garut pada Kamis (18/9/2024). Berdasarkan data hingga Kamis (19/9/2024) pukul 06.00 WIB, gempa tersebut telah mempengaruhi 30 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung, dengan total 21.696 jiwa dari 5.409 KK terdampak.

Sebanyak 15 warga mengalami luka berat, dengan 7 di antaranya memerlukan perawatan intensif di RSUD, sementara 53 orang lainnya mengalami luka ringan. Selain itu, seorang siswi sekolah dasar dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami serangan penyakit yang dideritanya pasca-gempa dan tidak sempat mendapat pertolongan medis tepat waktu.

Kerusakan akibat gempa juga signifikan, dengan 532 rumah rusak berat, 475 rumah rusak sedang, dan 1.013 rumah rusak ringan. Selain itu, 1.263 unit rumah terdampak lainnya termasuk 2 gedung pemerintahan dan 55 rumah ibadah.

Di Kabupaten Garut, gempa mempengaruhi 209 warga yang tinggal di 11 desa di 3 kecamatan. Sebanyak 204 rumah terdampak kerusakan, termasuk 5 unit rumah ibadah.

Menanggapi situasi ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melakukan kunjungan kerja ke lokasi terdampak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut pada Kamis (19/9/2024). Ia bertujuan untuk memastikan upaya penanganan darurat berjalan maksimal. “Kami ingin memastikan bahwa rangkaian upaya penanganan darurat dapat dilakukan sebaik mungkin,” ujar Suharyanto saat meninjau Kantor Kecamatan Kertasari di Kabupaten Bandung.

Kunjungan ini diawali dengan peninjauan di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, kemudian dilanjutkan ke Desa Banjarsari, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.

Suharyanto juga memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan darurat bersama para pimpinan daerah dan jajaran forkopimda setempat. Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto menekankan pentingnya kerjasama pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi yang ada demi keselamatan masyarakat. “Kami berharap pemerintah daerah dapat memaksimalkan potensi yang ada demi keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi penanggulangan bencana di Tanah Air,” tambahnya.

Selain memberikan arahan terkait langkah-langkah penanganan bencana, Suharyanto menyerahkan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp. 300 juta untuk Kabupaten Bandung dan Rp. 250 juta untuk Kabupaten Garut, serta bantuan logistik seperti tenda pengungsi, makanan siap saji, matras, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk mendukung penanganan darurat di lapangan.

Kunjungan diakhiri dengan bertemu para pengungsi di Desa Cibeureum dan Desa Banjarsari. Di lokasi tersebut, Suharyanto menyempatkan diri untuk menyapa warga terdampak dan melihat langsung kondisi pengungsi.