Kabasurau.co.id. Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim dan Dewas KPK) untuk periode 2024-2029 mengadakan tes wawancara bagi 20 calon pimpinan KPK dan 20 calon dewas KPK yang telah lolos tahap profile assessment. Wawancara ini berlangsung pada 17 hingga 20 September 2024 di Aula Serbaguna, Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara.
Dalam wawancara calon pimpinan KPK, Pansel menunjuk dua panelis tamu, yaitu Taufiequrachman Ruki (Ketua KPK 2003-2007) dan Danang Trisasongko (mantan Ketua Dewan Etik Indonesia Corruption Watch). Untuk wawancara calon dewas KPK, Pansel menunjuk Ningrum Natasya Sirait dan Laode M. Syarif (Wakil Ketua KPK 2015-2019).
Pada 17 dan 18 September 2024, Pansel telah mewawancarai 20 calon pimpinan KPK. Setiap peserta diwawancarai selama 40 menit dan diminta menjelaskan visi, misi, serta pandangannya terkait pemberantasan korupsi. Pansel juga menggali integritas dan independensi para peserta untuk menilai komitmen mereka.
Serupa dengan calon pimpinan KPK, 20 peserta calon dewas KPK diwawancarai terkait rekam jejak dan diminta memberikan pandangan mereka mengenai peran Dewas KPK. Pansel juga meminta masukan dari para peserta terkait saran yang akan mereka ajukan jika terpilih menjadi Dewas KPK untuk periode 2024-2029. Pada sesi wawancara, perwakilan lembaga nonpemerintah juga diberikan kesempatan untuk bertanya.
Setelah seluruh tahapan wawancara selesai, Pansel akan menilai dan memilih 10 calon pimpinan KPK serta 10 calon dewas KPK yang akan diserahkan kepada Presiden. Nama-nama tersebut kemudian akan diteruskan Presiden kepada DPR RI untuk dipilih dan ditetapkan.
“Harapan saya, KPK akan menjadi lebih baik, lebih transparan, dan menjalankan tugas sesuai porsinya. KPK adalah bagian dari negara yang bertugas mencapai tujuan Republik Indonesia,” ujar Agus Joko Pramono, salah satu calon pimpinan KPK, seperti dikutip InfoPublik, Jumat (20/9/2024).
Sementara itu, Chisca Mirawati, peserta calon dewas KPK dengan latar belakang hukum dan perbankan, menekankan pentingnya pengawasan dan komunikasi dalam menjalankan tugas Dewas. “Saya akan mengawasi kinerja dan memberikan masukan dengan berkomunikasi dan edukasi, baik ke internal maupun eksternal,” katanya.
Nama-nama yang lolos seleksi akan dipublikasikan setelah proses penilaian selesai. Pansel berharap pemilihan ini berjalan lancar dan menghasilkan calon terbaik yang mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Mereka yang terpilih akan memiliki peran penting dalam menjaga integritas KPK di masa depan.