Kabasurau.co.id. Para pemimpin Israel mengecam keras serangan besar-besaran rudal balistik yang dilancarkan Iran, yang dianggap sebagai “deklarasi perang.” Pada Selasa malam, Republik Islam Iran menembakkan sekitar 180 rudal balistik ke wilayah Israel, memicu tanggapan tegas dari berbagai pemimpin politik Israel.
Anggota Knesset dari partai National Unity, Benny Gantz, menyatakan, “Negara Israel memiliki kemampuan yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun untuk menyerang Iran, dan pemerintah memiliki dukungan penuh dari kami untuk bertindak dengan kekuatan dan ketegasan.”
Sementara itu, Ketua partai Demokrat, Yair Golan, juga menyebut serangan tersebut sebagai “deklarasi perang,” tetapi ia menekankan agar Israel tidak tergesa-gesa dalam merespons. “Israel harus memastikan serangan terhadap Iran dikoordinasikan dengan Amerika Serikat dan kekuatan regional, sehingga respons yang diberikan dapat tegas, presisi, dan efektif,” jelas Golan.
Serangan rudal Iran tersebut dilaporkan merusak sekitar 100 rumah di kota Hod HaSharon, yang terletak di pusat Israel, namun tidak ada laporan korban jiwa dari serangan itu, menurut KAN News.
Menanggapi serangan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan membayar harga mahal. “Iran sekali lagi menyerang Israel dengan ratusan rudal. Serangan ini berhasil digagalkan berkat sistem pertahanan udara Israel yang paling canggih di dunia. Iran telah melakukan kesalahan besar malam ini—dan mereka akan membayarnya,” kata Netanyahu.
Media internasional, termasuk The Wall Street Journal, melaporkan bahwa Israel telah mengancam akan melakukan serangan balasan langsung terhadap fasilitas nuklir atau minyak Iran. Israel menyampaikan pesan tegas bahwa mereka akan merespons setiap serangan terhadap wilayahnya, tanpa memperhatikan skala atau jumlah korban.
Menurut analis militer Ynet, Nadav Eyal, serangan ini memperkuat argumen di Israel untuk melakukan serangan pre-emptive terhadap infrastruktur nuklir Iran. Ia juga menambahkan bahwa kekuatan deterrent utama Iran, yakni Hizbullah dan Hamas, telah melemah, namun kondisi ini bisa berubah dengan cepat.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga menegaskan bahwa serangan ini tidak akan dibiarkan begitu saja. “Rezim mullah telah melewati batas—Israel tidak akan diam menghadapi serangan kriminal Iran terhadap warga kami. Dunia bebas harus bersatu mendukung Israel untuk menghentikan poros kejahatan Iran sebelum terlambat,” kata Katz. Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan sekutu Israel, terutama Amerika Serikat dan Yordania, yang turut membantu mencegat rudal.
Sementara itu, Iran mengklaim serangan rudal tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, jenderal Iran Abbas Nilforoushan, dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Iran juga memperingatkan akan melakukan serangan lebih lanjut jika Israel merespons secara militer.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bahkan menyampaikan pesan dalam bahasa Ibrani melalui Twitter, mengatakan bahwa “Dengan bantuan Tuhan, pukulan dari front perlawanan akan menjadi lebih kuat dan lebih menyakitkan terhadap tubuh rezim Zionis yang sudah usang.”