Kabasurau.co.id. Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (06/11/2024). Kunjungan ini menjadi yang pertama sejak Presiden Prabowo dilantik pada 20 Oktober 2024 dan menandai momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura.
Dalam keterangan pers, Presiden Prabowo menyampaikan beberapa poin hasil pertemuan dengan PM Singapura yang berfokus pada kerja sama strategis dan isu-isu bilateral. Pertama, terkait pertahanan dan hukum, Presiden menyatakan bahwa kedua negara berkomitmen melaksanakan perjanjian kerja sama pertahanan (defense cooperation agreement) yang mencakup pengaturan wilayah latihan militer.
“Kedua, mengenai kerja sama ekonomi. Singapura adalah salah satu mitra perdagangan dan investor terbesar di Indonesia. Saya berharap Singapura dapat memfasilitasi akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia, termasuk melalui harmonisasi regulasi dan standar,” ujar Presiden Prabowo. Selain itu, kedua pemimpin membahas peningkatan investasi Singapura di sektor prioritas seperti energi terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan, serta proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Mereka juga mendiskusikan teknologi energi rendah karbon, termasuk proyek interkoneksi listrik lintas batas, pengembangan hidrogen hijau di Sumatra, dan pembangkit listrik tenaga surya. “Kami sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama terkait penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage),” tambah Presiden Prabowo.
Isu ketahanan pangan turut menjadi agenda penting, dengan pembahasan mengenai transfer teknologi dan pertukaran keahlian di bidang pertanian perkotaan dan pengembangan kawasan lumbung pangan. Presiden Prabowo mengungkapkan kesepakatan untuk mempercepat penyelesaian MoU tentang keamanan pangan dan teknologi pertanian.
Di bidang pengembangan sumber daya manusia, Indonesia dan Singapura sepakat memperkuat kerja sama dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional.
Presiden Prabowo menegaskan peran penting Singapura sebagai mitra strategis Indonesia di Asia Tenggara, baik dalam kerangka bilateral maupun dalam kerja sama ASEAN. “Kita memiliki pandangan yang sejalan dalam banyak isu, khususnya untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan,” katanya.
Selain kerja sama bilateral, kedua pemimpin bertukar pandangan terkait isu-isu regional dan internasional. “Terkait Timur Tengah, saya menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi di Palestina dan Lebanon, serta menekankan pentingnya penghentian kekerasan dan solusi dua negara untuk Palestina dan Israel,” ujar Presiden Prabowo. Ia juga menekankan pentingnya implementasi lima poin konsensus ASEAN mengenai Myanmar, khususnya dialog nasional inklusif dan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Di akhir keterangannya, Presiden Prabowo mengonfirmasi bahwa ia akan menghadiri Leaders’ Retreat di Singapura tahun depan.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo.