Lebanon

Kabasurau.co.id. Kepala Angkatan Bersenjata Lebanon, Joseph Aoun (61), resmi terpilih sebagai presiden ke-14 Lebanon melalui pemungutan suara parlemen pada Kamis.

Aoun memperoleh 99 suara, memungkinkannya menjabat di Istana Kepresidenan selama enam tahun ke depan sekaligus mengakhiri kebuntuan 26 bulan dalam memilih pemimpin negara tersebut.

Setelah dilantik di hadapan anggota parlemen, Aoun menyampaikan pidato perdananya.

Rakyat Lebanon, terutama di kampung halamannya, Al-Aichieyh di selatan negara itu, merayakan pemilihan ini dengan kembang api, tari dabke, serta menyembelih hewan kurban.

Aoun yang memulai karir militernya pada 1983 sebagai taruna di Akademi Militer, pertama kali memasuki parlemen dalam kapasitas sipil. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon sejak 8 Maret 2018. Kini, ia mengemban tugas sipil untuk memimpin negara yang tengah menghadapi agresi Israel terhadap Hezbollah serta krisis ekonomi yang mendalam.

Dalam pidatonya, Aoun menyatakan, “Tidak peduli seberapa besar perbedaan kita, dalam masa krisis, kita saling mendukung. Jika satu dari kita jatuh, maka kita semua jatuh.”

Ia menekankan perlunya perubahan dalam kinerja politik Lebanon. “Biarkan dunia tahu, mulai hari ini, babak baru sejarah Lebanon dimulai. Saya akan menjadi pelayan pertama negara ini, menjaga pakta nasional dan menjalankan sepenuhnya wewenang presiden sebagai mediator netral antar lembaga.”

Aoun menegaskan bahwa “intervensi dalam sistem peradilan tidak dapat diterima.” Ia berjanji akan bekerja sama dengan pemerintah baru untuk meloloskan undang-undang yang menjamin independensi kehakiman dan melawan hukum yang bertentangan dengan konstitusi.

Ia juga menegaskan bahwa tidak akan ada kekebalan bagi para penjahat dan koruptor, serta Lebanon tidak akan menjadi tempat bagi mafia, perdagangan narkoba, atau pencucian uang.

Aoun berkomitmen untuk mengembangkan kekuatan keamanan sebagai alat utama dalam menjaga hukum dan keamanan, serta merencanakan strategi pertahanan komprehensif di tingkat diplomatik, ekonomi, dan militer.

Ia juga berjanji untuk membangun kembali daerah-daerah yang hancur akibat agresi Israel, termasuk wilayah selatan, pinggiran selatan Beirut, Bekaa, dan wilayah lainnya di Lebanon.

Dalam bidang hubungan luar negeri, Aoun menyerukan dialog serius dengan Suriah untuk membahas isu-isu seperti pengungsi Suriah dan orang hilang. Ia juga menegaskan penolakan terhadap pemukiman permanen warga Palestina di Lebanon.

Pemilihan ini dihadiri berbagai tokoh diplomatik, termasuk utusan Presiden Prancis Jean-Yves Le Drian, serta duta besar anggota Komite Quintet yang memantau implementasi perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Sesi pertama pemilihan menghasilkan 71 suara untuk Aoun dari 128 anggota parlemen yang hadir. Namun, mayoritas dari Gerakan Patriotik Bebas (Free Patriotic Movement/FPM) dan Hezbollah abstain dalam putaran pertama. Setelah konsultasi lebih lanjut, Aoun berhasil memperoleh dukungan dari duo Syiah (Hezbollah dan Amal) dalam putaran kedua, menjadikannya presiden terpilih.

Sebagai pemimpin militer, Aoun telah memainkan peran penting dalam menghadapi kelompok militan di perbatasan Suriah, membantu korban ledakan Pelabuhan Beirut, serta mencegah konflik sipil di Tayyouneh dan Kahaleh. Ia juga dikenal atas upayanya menghapus korupsi dalam tubuh militer dan mengamankan bantuan internasional untuk personel Angkatan Bersenjata Lebanon.

Aoun mengakhiri pidatonya dengan harapan besar bagi Lebanon: “Saatnya kita membangun hubungan luar negeri yang positif dan memanfaatkan potensi terbaik Lebanon untuk menarik wisatawan dan investasi.”

Mari ikuti saluran WhatsApp Kabasurau.co.id. (Klik di sini) Kini Kabasurau.co.id tersedia di Google Berita, Yuk follow. (Klik di sini).