Kabasurau.co.id : Wisuda santri angkatan kelima Pondok Pesantren Dar el-Iman Padang Tahun 2025 menjadi momentum penguatan sinergi antara pondok pesantren dan Pemerintah Kota Padang. Acara yang berlangsung pada Sabtu (21/6/2025) di Masjid Pondok Pesantren Dar el-Iman, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, Kementerian Agama, wali santri, serta tamu undangan.
Sebanyak 17 santri resmi diwisuda pada kesempatan tersebut, dengan total 31 santri telah menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Di antaranya, dua santri berhasil meraih sanad Al-Qur’an. Capaian ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Padang yang menilai Pondok Pesantren Dar el-Iman sebagai model pembinaan generasi Qurani yang sejalan dengan visi daerah.
Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan, S.STP., MM., mewakili Wali Kota Padang menyampaikan apresiasi mendalam. “Sesuai dengan visi Wali Kota Padang untuk membangun kota pintar dan sehat yang berlandaskan agama dan budaya menuju kota maju dan sejahtera, kami melihat Pondok Pesantren Dar el-Iman telah memberikan kontribusi nyata. Program tahfizh dan pembinaan akhlaknya menjadi teladan bagi lembaga pendidikan lain di Kota Padang,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Fizlan juga memaparkan kebijakan baru pemerintah kota yang memperkuat program pembinaan Al-Qur’an sejak dini. “Kami kini menetapkan standar baru. Untuk siswa SD, wajib hafal satu juz. Bagi siswa SMP yang akan melanjutkan ke SMA, minimal hafal dua juz. Langkah ini bertujuan menanamkan nilai Qurani sejak dini dan menjadikan generasi muda Kota Padang unggul secara spiritual dan intelektual,” jelasnya.
Ketua Yayasan Dar el-Iman, Ustaz Muhammad Elvi Syam, Lc., MA., mengungkapkan rasa syukur atas akreditasi internasional yang diraih pondok. “Alhamdulillah, sejak 7 November 2024, Pondok Pesantren Dar el-Iman resmi terakreditasi oleh Universitas Islam Madinah. Ini menjadi pengakuan atas kualitas pembinaan yang telah dijalankan dan membuka peluang lebih luas bagi alumni untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri,” terangnya.
Program pendidikan di Pondok Pesantren Dar el-Iman dirancang dengan sistem intensif sejak santri duduk di tingkat awal. Setelah program tahsin selama 40 hari, santri mengikuti program bahasa Arab intensif sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Target hafalan 30 juz dituntaskan dalam tiga tahun marhalah wustha, setara jenjang SMP.
Perwakilan Kanwil Kemenag Sumbar, H. Indra Gunawan, S.HI., juga menyampaikan pengakuan atas capaian pondok. “Pembinaan tahfizh dan tahsin di Dar el-Iman sangat unggul. Kualitas santri lulusan pondok ini sudah kami kenal baik di Kementerian Agama. Kami percaya pondok ini akan menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka di Sumatera Barat dalam beberapa dekade ke depan,” ungkapnya.
Wali santri, Abdul Shihin, mewakili orang tua santri menyampaikan haru dan syukur atas perjalanan pendidikan anak-anak mereka. “Setelah enam tahun menimba ilmu, anak-anak kami kini menghafal 30 juz Al-Qur’an. Semoga mereka menjadi generasi penerus yang membanggakan di dunia dan akhirat,” ujarnya.
Saat ini, Pondok Pesantren Dar el-Iman tengah mengembangkan pembangunan asrama putri guna menampung semakin besarnya minat masyarakat. Selain itu, sejumlah alumni TK dan SD Dar el-Iman juga telah mencatatkan prestasi hafalan hingga 8 hingga 19 juz Al-Qur’an di usia dini.
Reporter : Rusda | Fotografer : Dicky