Kabasurau.co.id: Sebagai bentuk pengabdian dan penyebaran nilai-nilai Islam di daerah terluar, Yayasan Dar El Iman berkolaborasi dengan Forum Komunitas Mahasiswa Minang (FKMM) secara resmi memberangkatkan tim ekspedisi dakwah ke Kepulauan Mentawai. Keberangkatan dilakukan pada Selasa, 22 Juli 2025, sejak pukul 06.00 WIB dari Pelabuhan Mentawai Fast, Padang.

Kegiatan ekspedisi ini merupakan kelanjutan dari proses pembekalan dan pelepasan yang telah digelar sebelumnya. Fokus utamanya ialah menyapa masyarakat Mentawai melalui dakwah Islam, edukasi, serta kegiatan sosial berbasis kebutuhan lokal.

Pelepasan berlangsung dalam suasana penuh semangat dan rasa haru. Turut hadir dalam momen ini pimpinan Yayasan Dar El Iman beserta perwakilan dari berbagai divisi internal, serta seluruh anggota FKMM yang tergabung dalam tim ekspedisi.

Dalam sambutannya, salah seorang pimpinan Yayasan Dar El Iman menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar agenda tahunan, melainkan bentuk nyata tanggung jawab sosial dan dakwah yang harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Ini adalah amanah besar. Saudara-saudara semua diutus bukan sekadar menjadi tamu, tetapi menjadi bagian dari solusi masyarakat Mentawai melalui akhlak, ilmu, dan pelayanan,” ungkap salah seorang perwakilan yayasan dalam arahannya sebelum keberangkatan.



Tim ekspedisi akan bertugas selama beberapa hari di berbagai titik strategis di Mentawai. Di sana, mereka akan melakukan berbagai kegiatan keislaman, pengajaran, penguatan masyarakat, dan pendekatan sosial berbasis kearifan lokal.

Anggota FKMM yang tergabung dalam tim menyampaikan rasa bangga dan syukur atas kesempatan ini. “Kami berharap kegiatan ini mampu mempererat ukhuwah dan menjadikan dakwah sebagai jalan membangun masyarakat yang lebih baik,” ujar salah seorang peserta.

Dengan keberangkatan ini, diharapkan semangat dakwah dan kepedulian terhadap masyarakat pelosok semakin tumbuh kuat di kalangan pemuda Muslim Sumatera Barat. Program ini menjadi bukti bahwa gerakan sosial dan keislaman dapat berjalan seiring dalam membangun peradaban dari pinggiran.

Reporter: ilvan