kabasurau.co.id: Pesisir Selatan, (20/8/2025) – Sejarah baru tercipta bagi Kabupaten Pesisir Selatan. Habib Burhan (17), siswa kelas II SMA Negeri 1 Pancung Soal, berhasil terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025. Tidak hanya sekadar menjadi bagian dari tim, ia dipercaya mengemban tugas krusial sebagai Komandan Regu 17 pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara.
Habib menjadi putra daerah pertama dari Pesisir Selatan yang menginjakkan kaki di halaman Istana Negara dalam formasi Paskibraka. Perjalanan menuju panggung nasional itu tidak mudah. Dari ratusan peserta seleksi di seluruh Indonesia, hanya 76 orang yang terpilih, masing-masing dua perwakilan dari setiap provinsi.
“Ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang kebanggaan sekolah, keluarga, dan Pesisir Selatan,” ungkap Habib seusai upacara, Selasa (17/8/2025).
Dukungan Keluarga dan Sekolah
Keberhasilan Habib tak lepas dari doa dan dukungan keluarganya. Ayahnya, Burhanapion S.Ag, yang berprofesi sebagai Pengawas PAI Kemenag Pesisir Selatan, menyebut pencapaian anaknya sebagai anugerah.
“Ini adalah karunia besar. Semoga jadi langkah awal Habib meraih cita-citanya menjadi tentara,” ujarnya.
Sementara itu, sang ibu, Reni Susanti S.Pd.I, yang berprofesi sebagai guru PAIS di SDN 11 Pancung Soal, menuturkan bahwa Habib sejak kecil dikenal tekun dan disiplin.
“Habib anak yang rajin. Ia aktif mengaji, berorganisasi, dan tak pernah lupa ibadah,” katanya.
Di sekolah, Habib juga dikenal sebagai siswa berprestasi. Ia aktif di OSIS, Pramuka, bahkan piawai menyampaikan khutbah. Kepala SMA Negeri 1 Pancung Soal, Delmayani S.Pd, M.Pd, menilai Habib sebagai sosok siswa teladan.
“Ia bukti bahwa anak daerah bisa bersaing di tingkat nasional. Semoga prestasinya menginspirasi adik-adik kelasnya,” tutur Delmayani.
Inspirasi dari Pelosok Daerah
Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, Habib tumbuh di lingkungan sederhana di Nagari Indrapura. Keterbatasan fasilitas di kampung justru memacu semangatnya untuk berprestasi.
“Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berusaha. Justru jadi motivasi untuk membuktikan diri,” ujar Habib.
Kini, setelah sukses mengibarkan Sang Saka Merah Putih di hadapan Presiden dan para pejabat tinggi negara, Habib kembali ke bangku sekolah dengan tekad yang lebih besar. Ia bercita-cita masuk Akademi Militer untuk melanjutkan pengabdiannya kepada bangsa.
“Saya ingin membela negara, bukan hanya dengan bendera, tapi juga dengan jiwa raga,” tegasnya.
Simbol Harapan dan Persatuan
Kisah Habib Burhan menjadi simbol meritokrasi: bahwa kerja keras, disiplin, dan doa mampu mengalahkan segala keterbatasan. Bagi masyarakat Pesisir Selatan, ia adalah bukti bahwa daerah kecil mampu melahirkan bintang besar.
“Habib adalah kebanggaan kita semua, bukan hanya untuk Pessel, tetapi juga untuk Sumatera Barat dan Indonesia,” ucap salah seorang guru yang turut menyaksikan kiprah siswanya melalui siaran televisi nasional.
Habib kini menjadi teladan generasi muda Pesisir Selatan, membawa pesan bahwa jalan menuju Istana Negara terbuka lebar bagi siapa saja yang mau berusaha.
Sumber: padangkita.com