Kabasurau.co.id: Mentawai – Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafi’i Jember di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, resmi ditutup setelah berlangsung selama 30 hari penuh. Penutupan kegiatan yang dirangkaikan dengan bakti sosial ini digelar pada Rabu, 17 Agustus 2025, di Masurak Magenta, Mentawai. Kegiatan penutupan turut dihadiri Bapak Dr. Isnain La Harisi selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
Beliau bersama tim Dareliman Peduli mendampingi langsung mahasiswa pada 14–16 Agustus 2025 di lokasi KKN sebelum menghadiri prosesi penutupan.
“Alhamdulillah, kegiatan KKN di Mentawai berjalan lancar selama satu bulan penuh. Kami melihat antusiasme masyarakat sangat baik, terutama saat acara penutupan di Kantor Desa Madobag. InsyaAllah, sinergi ini akan menjadi amal kebaikan yang berkelanjutan,” ujar Bapak Isnain di sela-sela kegiatan penutupan, (17/8/2025).
Rangkaian penutupan dimulai dengan koordinasi bersama tokoh masyarakat dan aparat desa setempat. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri aparat desa, masyarakat Madobag, mahasiswa KKN, serta tim Dareliman Peduli.
Sebagai bentuk pengabdian nyata, usai acara penutupan, mahasiswa bersama Dareliman Peduli menyalurkan 150 paket sembako dan 150 paket zakat maal kepada masyarakat di lima dusun di Desa Madobag. Penyaluran dilakukan secara langsung dengan melibatkan mahasiswa dan relawan hingga seluruh paket tersampaikan.
Salah seorang tokoh masyarakat Madobag menyampaikan apresiasi atas pengabdian mahasiswa.
“Kami merasa terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa dan Dareliman Peduli. Bukan hanya karena bantuan sembako, tapi juga karena kebersamaan yang terjalin selama mereka berada di desa kami,” ungkapnya di sela-sela pembagian bantuan, (17/8/2025).
Penutupan KKN ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antara mahasiswa, lembaga pendidikan, organisasi sosial, dan masyarakat Mentawai. Kegiatan KKN STDI Imam Syafi’i Jember tahun 2025 di Mentawai dengan tema “Masurak Bagatta” (Terima Kasih Banyak) resmi berakhir, meninggalkan jejak manfaat dan harapan akan sinergi kebaikan yang terus berlanjut.
Reporter: Ilvan