Kabasurau.co.id: Padang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan menyalurkan 178 unit becak motor (bentor) kepada Lembaga Pengelola Sampah (LPS) se-Kota Padang. Penyerahan dilakukan secara resmi oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran, di Lapangan Imam Bonjol, Rabu (20/8/2025). Dalam sambutannya, Fadly menegaskan bahwa penambahan armada ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan efektivitas layanan pengumpulan sampah di lingkungan masyarakat.
“Alhamdulillah, ini hasil kerja sama dengan DPRD Kota Padang. Armada ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk pemberdayaan masyarakat melalui LPS. Target kita, mendekati 100 persen sampah di Kota Padang bisa terpungut,” kata Fadly di hadapan jajaran pejabat, perwakilan LPS, dan masyarakat yang hadir.
Distribusi dan Dukungan Anggaran
Dari 178 unit bentor yang disalurkan, 152 unit berasal dari APBD Kota Padang dengan total anggaran sekitar Rp5 miliar, sedangkan 26 unit lainnya merupakan dukungan dari dana pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD Kota Padang. Seluruh armada akan didistribusikan ke LPS sesuai dengan kebutuhan wilayah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menyebutkan bahwa tambahan armada ini akan sangat membantu petugas di lapangan.
“Armada tambahan akan membuat kerja petugas lebih efisien, jangkauan lebih luas, dan layanan bisa mendekati 100 persen. Nantinya, setiap LPS akan menerima bentor sesuai kebutuhan wilayah masing-masing,” ujarnya.
LPS sebagai Ujung Tombak
Fadly menyebut LPS sebagai garda terdepan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan tambahan armada, kinerja petugas diharapkan meningkat signifikan, terutama di wilayah yang selama ini belum terlayani secara maksimal.
“LPS adalah frontliner. Mereka yang bergerak langsung di lapangan menjemput sampah hingga ke titik-titik terjauh. Dengan tambahan armada ini, kita pastikan tidak ada sampah residu yang tertinggal,” tegasnya.
Tantangan dan Rencana Jangka Panjang
Meski jumlah armada meningkat, Fadly menilai tantangan pengelolaan sampah tidak berhenti di situ. Ia menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga agar volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat ditekan.
“Yang kita inginkan adalah sebagian besar sampah dapat diolah, hanya residunya yang masuk ke TPA,” jelasnya.
Pemko Padang juga tengah mempersiapkan penggunaan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengolah sampah menjadi energi. Namun, Fadly mengakui upaya tersebut masih terkendala teknis lelang.
“Potensi sampah plastik di Padang sekitar 200 ton per hari. Jika bisa diolah, ini bukan hanya mengurangi beban TPA, tapi juga memberi nilai ekonomi,” ungkapnya.
Komitmen Kebersihan dan Penegakan Aturan
Dalam kesempatan itu, Fadly juga menegaskan bahwa kebersihan kota merupakan prioritas utama pemerintahannya. Pemko bahkan membuka opsi penerapan sistem reward and punishment bagi masyarakat, termasuk hukuman sosial bagi pelanggar Perda yang membuang sampah sembarangan.
“Tanpa kontribusi masyarakat, seberapa banyak pun armada kita siapkan, hasilnya tidak akan maksimal,” katanya.
Fadly menambahkan bahwa Kota Padang mendukung penuh target nasional untuk mengakhiri praktik open dumping pada 2029. Dengan penguatan armada, pemberdayaan masyarakat, serta rencana pengolahan sampah berbasis teknologi, ia optimistis Padang bisa menjadi pionir dalam pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan
Sumber: Info Sumbar