Kabasurau.co.id : Yerusalem – Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak diberikannya akses kemanusiaan penuh dan segera ke Jalur Gaza setelah Integrated Food Security Phase Classification (IPC) secara resmi menyatakan terjadinya kelaparan di Gaza Governorate. Kondisi ini disebut telah menelan korban jiwa, terutama anak-anak, serta berpotensi meluas ke wilayah lain dalam beberapa pekan mendatang.
Dalam pernyataan bersama, empat lembaga PBB yakni Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Program Pangan Dunia (WFP), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa situasi di Gaza kini berada pada tahap kritis. Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 62.200 warga Palestina, sementara akses terhadap pangan semakin terputus.
FAO menyebut warga Gaza telah kehabisan cara bertahan hidup. “Kelaparan dan malnutrisi kini membunuh setiap hari, diperparah dengan hancurnya lahan pertanian, peternakan, perikanan, dan sistem pangan lainnya,” ujar Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu. Ia menekankan bahwa akses terhadap makanan adalah hak asasi manusia, bukan sebuah privilese, seperti dilansir dari MEMO, Sabtu, (23/8/2025).
Sementara itu, Direktur Eksekutif WFP Cindy McCain menilai peringatan tentang risiko kelaparan sudah jelas sejak lama. “Yang dibutuhkan sekarang adalah lonjakan bantuan, kondisi lapangan yang lebih aman, serta jaringan distribusi efektif untuk menjangkau semua yang membutuhkan,” katanya.
UNICEF turut memperingatkan dampak paling parah terhadap anak-anak. Direktur Eksekutif Catherine Russell menggambarkan kondisi memilukan: anak-anak dengan tubuh kurus kering, bayi meninggal karena kelaparan dan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah, serta orang tua yang datang ke klinik tanpa lagi memiliki makanan untuk anak-anak mereka. “Tidak ada waktu tersisa. Tanpa gencatan senjata dan akses kemanusiaan segera, kelaparan akan menyebar dan semakin banyak anak yang meninggal,” ujarnya.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut gencatan senjata sebagai “keharusan moral mutlak”. Ia menegaskan kelaparan di Gaza merupakan bencana buatan manusia, di mana malnutrisi membuat penyakit umum menjadi mematikan, khususnya bagi anak-anak. “Rumah sakit tidak lagi mampu menampung pasien karena tenaga kesehatan sendiri sudah kelelahan dan kelaparan,” ujarnya.
Tedros menegaskan bahwa Gaza harus segera dipasok makanan dan obat-obatan untuk menyelamatkan nyawa sekaligus memulihkan gizi. Ia menambahkan bahwa rumah sakit harus dilindungi, blokade bantuan dihentikan, dan perdamaian dipulihkan agar proses pemulihan dapat dimulai.
Sumber : Middle East Monitor | Weblink : https://www.middleeastmonitor.com/20250822-no-time-to-lose-un-agencies-call-for-immediate-humanitarian-access-to-famine-declared-gaza/