Batik HajiIlustrasi batik. (Pixabay)

Kabasurau.co.id. Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama telah mengumumkan pemenang Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia, dengan Batik Motif Sekar Arum Sari yang menjadi pilihan utama. Keputusan ini didasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal PHU Nomor 370 Tahun 2023 tentang Penetapan Pemenang Dan Finalis Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU, Saiful Mujab, menjelaskan, “Setelah melalui serangkaian proses penilaian, Dewan Juri menetapkan Motif Sekar Arum Sari karya Sony Adi Nugroho sebagai pemenangnya.” Mujab juga menambahkan bahwa keputusan dewan juri tersebut diresmikan dalam Keputusan Dirjen PHU.

Motif Sekar Arum Sari, yang terinspirasi dari beragam elemen seperti melati putih, motif kawung, truntum, songket, dan burung garuda, memiliki filosofi yang mendalam. Disebut sebagai puspa nasional Indonesia, melati putih dalam motif ini melambangkan kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.

Selain pemenang, Dewan Juri juga menetapkan sembilan finalis yang terdiri dari berbagai motif kreatif seperti Motif Ksatria Bhakti Imani, Motif Sketsa Bunga, Gunung Wayang dan Burung Garuda, Motif Sayap Kebangsaan, dan lainnya.

Para pemenang dan finalis wajib menyerahkan karya desain batik Jemaah Haji Indonesia dalam bentuk busana lengkap dengan Mood Board, Story Telling, dan Gambar Fashion kepada Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Saiful Mujab menegaskan, “Pemenang akan menyerahkan seluruh hak cipta karya desain seragam batik Jemaah Haji Indonesia kepada Kementerian Agama Republik Indonesia.” Pemenang akan menerima sertifikat dan uang hadiah sebesar Rp78.000.000, sementara sembilan finalis akan menerima sertifikat dan uang sebesar Rp5.000.000 sebagai pengganti karya sayembara. Semua pajak akan ditanggung oleh penyelenggara.

Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia berlangsung dari 25 Agustus 2023 dan melibatkan lima dewan juri, dengan Eny Retno Purwaningtyas dari Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama sebagai ketua dewan juri. Empat dewan juri lainnya adalah tokoh-tokoh terkemuka di industri batik dan desain busana Indonesia.