Israel Serang Armada Internasional Global Sumud Flotilla, 223 Aktivis Ditahan!

19

Gaza, Kamis, 2 Oktober 2025 – Angkatan Laut Israel menyerang armada internasional pembawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza dan menahan 223 aktivis di atas kapal, demikian dilaporkan penyelenggara misi Global Sumud Flotilla. Armada ini berangkat dengan tujuan menembus blokade Israel yang telah berlangsung hampir 18 tahun.

Melalui unggahan di media sosial, pihak flotilla mengungkapkan bahwa 223 aktivis dari berbagai negara berada di 15 kapal yang diserang. Mereka berasal dari Spanyol, Italia, Brasil, Turki, Yunani, Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Inggris, Prancis, dan puluhan negara lainnya.

“Kami sedang diserang sekarang oleh tentara Zionis (Israel),” tulis Komite Internasional untuk Membongkar Pengepungan Gaza (ICBSG) di platform X. “Beberapa kapal telah disergap dan status darurat telah diumumkan di semua kapal.

“Siaga Tinggi. Kapal-kapal kami sedang dicegat secara ilegal. Kamera sedang offline, dan kapal telah dinaiki oleh personel militer.”

Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi penahanan aktivis tersebut. Mereka akan dibawa ke Pelabuhan Ashdod di Israel selatan sebelum dideportasi ke Eropa.

Konvoi Terhalang, Kapal Hilang Kontak

Menurut pelacak resmi flotilla, total 21 kapal telah diserang Israel, sementara 23 kapal lainnya masih melanjutkan perjalanan menuju Gaza. Salah satu kapal, Mikeno, sempat terpantau memasuki perairan Gaza, namun sinyal hilang ketika berada sekitar 9,3 mil laut dari garis pantai.

Seorang aktivis asal Turki, Erdem Ozveren, menyebut kapal yang ditumpanginya sudah berada kurang dari 30 mil laut dari Gaza sebelum disergap.

Tuduhan Kekerasan dan Intersepsi Paksa

Komite Internasional untuk Membongkar Pengepungan Gaza (ICBSG) menuduh Israel menggunakan kekerasan dalam operasi intersepsi. Kapal-kapal aktivis disebut ditabrak, disemprot meriam air, dan dinaiki secara paksa. Para aktivis dari 50 negara juga dilaporkan diperlakukan dengan kasar.

Beberapa video yang diunggah aktivis memperlihatkan kapal perang Israel mendekati konvoi dan memerintahkan mereka mengubah haluan. Komunikasi para aktivis pun terganggu akibat dugaan signal jamming dari pasukan Israel.

Bantuan Kemanusiaan Tertahan

Flotilla ini membawa bantuan kemanusiaan berupa kebutuhan pokok dan pasokan medis. Rombongan sempat mencapai jarak kurang dari 80 mil laut (148 km) dari Gaza sebelum dihentikan. Menurut Amnesty International dan PBB, serangan terhadap armada bantuan semacam itu tidak dapat dibenarkan.

Ini merupakan kali pertama dalam beberapa tahun terakhir lebih dari 50 kapal berlayar bersama menuju Gaza, mengangkut 532 pendukung sipil dari lebih 45 negara.

Blokade dan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza, wilayah berpenduduk sekitar 2,4 juta jiwa, sejak hampir 18 tahun lalu. Sejak Maret 2024, blokade semakin diperketat dengan penutupan perbatasan serta penghentian pasokan makanan dan obat-obatan, mendorong Gaza ke ambang kelaparan.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina—mayoritas perempuan dan anak-anak—dilaporkan tewas akibat serangan Israel. PBB dan lembaga hak asasi manusia berulang kali memperingatkan bahwa Gaza kini berada di ambang ketidaklayakan huni akibat kelaparan dan penyakit yang meluas. *

Sumber : Middle East Monitor | Weblink : https://www.middleeastmonitor.com/20251002-israeli-navy-attacks-gaza-aid-flotilla-detains-223-activists/