Seorang siswa yang baru datang diarahkan petugas menuju ke asrama. (Foto : Syaugi)

PADANG (KabaSurau) : Dibukanya kembali kesempatan untuk belajar tatap muka di kota Padang, menjadi kebahagiaan bagi siswa dan sekolah untuk bisa kembali bertemu dan melepas kerinduan setelah lamanya belajar secara daring. Hal ini juga dirasakan sekolah yang berasrama yakni sekolah menengah atas Dareliman islamic boarding school (SMA DIBS). Pada kesempatan ini, kedatangan siswa telah sampai pada tahap gelombang ketiga.

Menurut pantauan Kaba surau pada hari Jumat, (29/01/2021), kedatangan siswa disambut oleh protokol kesehatan yang ketat. Saat di gerbang, terlihat petugas satgas yang memeriksa suhu dan tersedianya tempat mencuci tangan. Kemudian terlihat petugas administrasi yang sedia menggunakan masker.

Pos registrasi, seluruh persyaratan siswa di serahkan sebelum masuk asrama.

Disampaikan Waka Humas SMA DIBS yakni Hamdi, ia mengatakan kedatangan siswa ke asrama dilakukan dalam 3 tahap. Hal ini dilakukan demi menjaga agar siswa terhindar dari penyebaran Covid-19.

“Gelombang pertama itu di tanggal 16 Januari, kemudian gelombang kedua di tanggal 22 Januari dan gelombang ketiga adalah hari ini Jum’at tanggal 29 Januari,” jelas Hamdi saat ditemui Kaba surau, Jumat (29/01/2021).

Untuk teknis kedatangan siswa, diatur sedemikian rupa oleh pihak sekolah agar tidak terjadi kerumunan. Pada gelombang pertama sekolah menerima kedatangan siswa kelas 12 baik putra maupun putri. Kemudian di gelombang kedua untuk kelas 11 dan gelombang terakhir kedatangan bagi siswa baru yakni kelas 10.

“Persyaratan yang harus dibawa anak-anak saat masuk asrama adalah pertama surat keterangan Rapid anti gen atau surat keterangan swap negatif, kedua adalah surat pernyataan orang tua bersedia memasukkan anaknya ke sekolah,” terangnya.

Proses belajar mengajar tidak langsung dilakukan setelah siswa masuk asrama. Sebab sekolah memberlakukan masa karantina selama satu minggu bagi siswa. Sehingga siswa benar-benar dipantau selama masa karantina, jika ada indikasi terpapar Covid-19 maka anak akan dipisahkan dari temannya yang lain.

“Hari Jumat mereka memasuki masa karantina, sampai nanti sekitar 4 atau 7 hari, untuk gelombang pertama dan kedua telah memulai proses belajar mengajar nya, untuk gelombang ketiga akan dimulai hari Kamis depan insyaallah,” tambahnya.

Proses belajar mengajar ditegaskan pihak sekolah tetap mematuhi protokol kesehatan. Bagi siswa yang yang kurang sehat, sekolah belum mengizinkan siswa tersebut untuk mengikuti kelas. Serta selama proses belajar di kelas, siswa wajib memakai masker dan menjaga jarak. (SY)