KegiatanMHQH Amir Sulthon Bin Abdul Aziz Al Suud ke-13 resmi dibuka pada malam Senin (22/3/2021). (Foto: Tim Surau tv)

JAKARTA (KabaSurau): Kegiatan Musabaqoh Hafalan Al qur’an dan Hadist (MHQH) Amir Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud ke-13 resmi dibuka pada malam Senin (22/3/2021). Pembukaan ini dihadiri oleh ratusan peserta MHQH, dan sejumlah pejabat Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas) Kementerian Agama (Kemenag), serta Pejabat Kedutaan Besar Arab Saudi, Berlangsung di salah satu hotel di Jakata dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Panitia tetap menerapkan protokol kesehatan selama acara pembukaan berlangsung, peserta tetap menjaga jarak dan memakai masker.

Kegiatan ini langsung dibuka oleh Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, Syaikh Esam Bin Ahmad Abid Altaghafi, ia mengatakan bahwa kegiatan ini bentuk kerjasama yang erat antar kedua negara, yakni Indonesia dan Kerajaan Saudi Arabia. 

“Sebanyak 250 Hafiz akan berkompetisi, dengan membacakan Bismillah saya memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala, semoga kegiatan ini berljalan dengan lancar, semoga Allah menjaga negeri ini dari Covid-19 dan segera mengangkatnya,” ungkap Syaikh Esam saat membuka kegiatan tersebut.

Selanjutnya Direktur Yayasan Amir Sultan bin Abdul Azis Al Saud, Sholeh Ibrahim Al Khulaifi, yang memberikan sambutan melalui video virtual pada acara pembukaan, ia mengatakan bahwa MHQH digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap umat Islam agar semakin cinta terhadap Al qur’an.

“Kegiatan ini merupakan suatu inisiasi dari Pangeran Sulthon Bin Abdul Aziz sebagai bentuk kepedulian beliau terhadap dunia islam dan kecintaan beliau kepada Al qur’an dan hadist, baik di Arab Saudi maupun di luar negeri. Tujuan musabaqoh yang baik ini adalah memberikan motivasi kepada kaum muslimin untuk menghafal Al qur’an, membacanya dengan baik dan benar, menghayati kandungannya, serta menghafal hadist Nabi,” ungkapnya.

Kemudian Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan dalam sambutannya, Kemenag berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat sepanjang kompetisi, dan menegaskan bahwa panitia telah mendapat rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satgas Covid-19 Daerah Jakarta.

“MHQH adalah cara untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi, sekaligus sebagai cara untuk meningkatkan cinta kasih, pemahaman otentik dan amalan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi” tambahnya.

Dirjen Bimas Islam Kemenag berharap kegiatan ini adalah cara untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi.

Selain itu, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi, Syech Ahmed bin Essa Al Hazmi, turut hadir dan memberikan kata sambutan, ia  mengatakan bahwa MHQH awalnya diinisiasi Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud. Kemudian dengan dukungan penuh dari Kementerian Agama RI, maka acara tersebut sukses terselenggara.

Sebanyak 250 peserta yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia, mengikuti kompetisi MHQH ini dari tanggal 22-25 Maret, yang terdiri dari 5 cabang perlombaan, yakni cabang hafalan 30 Juz, 20 Juz, 15 Juz, dan 10 Juz untuk peserta laki-laki dan perempuan. Sedangkan cabang hafalan hadis yakni pada kitab Umdatul Ahkam hanya untuk peserta laki-laki. (SY)