19 April 2024
Kepala Atase Agama Kedubes Saudi

Kabasurau.co.id: Selama Kunjungan Atase Agama Arab Saudi di Sumbar, banyak beredar berita yang menyesatkan. Hal ini ditemukan redaksi dari berbagai media lokal bahkan nasional.

Dilansir dari halaman Facebook Buya Muhammad Elvi Syam, Lc. MA., selaku penerjemah Syaikh Ahmad bin Isa Al Hazimiy selama di Sumbar mengatakan, bermacam berita yang ditulis tapi tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

“Saya sebagai penerjemah pun tidak pernah menerjemahkan seperti yang kebanyakan diberitakan,” tulisnya.

Ia memulai dengan menulis ungkapan “mereka menukilkan dariku hal yg belum aku ucapkan, tidaklah yg merusak berita itu kecuali para periwayatnya.”

Salah satu portal berita ada yang mengatakan Atase Agama bersama Gubernur membahas berbagai persoalan strategis peluang kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan investasi permodalan. Diungkapkannya hal ini tidak benar, karena Atase Agama dan Gubernur tidak pernah membahas hal itu sama sekali.

“Yang ada adalah, permohonan pak gubernur agar ditambah jumlah pelajar untuk bersekolah di Universitas Arab Saudi,” tulisnya.

Kemudian dalam pertemuan tesebut juga membahas usulan Atase Agama kepada Gubernur untuk memilih 3 orang pelajar yg hafal al quran untuk mengikuti MHQ pangeran Sulton bin Abdul aziz agar bisa mengikuti perlombaan tersebut.

Kemudian disalah satu media ada yang membuat narasi pemberitaan sebagai penggiringan opini yang mengatakan, diperkirakan nantinya dari pemerintah Arab Saudi akan mengelontorkan biaya sebanyak Rp 290 miliar.

Buya Muhammad Elvi Syam menjelaskan, Pemkot Payakumbuh sudah sejak lama berkeinginan membangun masjid besar di kota Payakumbuh, karena masjid-masjid yang ada pada saat ini berukuran kecil dan tidak bisa menampung banyak jamaah.

“Pemkot sudah menganggarkan dana untuk pembangunan dengan dana pemkot, namun karena menangani pandemi covid, dana tersebut dipakai utk penanggulangan covid,” terangnya.

Kemudian ia melanjutnkan, Pemkot akan mengajukan proposal ke Dubes Arab Saudi melalui Atase Agama. Selanjutnya Atase Agama akan mencoba membantu dan memediasikan.

“Kata pak wali bahwa jika pembangunan mengandalkan APBN maka mungkin pembutuhka waktu 10 tahun sehingga pembangunan terlaksana. Supaya harapan ini terlaksana maka diajukan proposal ini jika nanti proposal disetujui maka masjid itu akan diberi nama Masjid King Salman,” terang Buya Elvi.

Dalam penjelasan Syaikhh Ahmad, beliau akan berupaya semampunya untuk menyampaikan propsal itu ke Dubes Arab Saudi dan lembaga yg terkait.

Maka Buya Muhammad Elvi menegaskan Syekh Ahmad tidak pernah memberikan keputusan dan kesepakatan, tapi beliau memediasi untuk menyampaikan kepada Dubes.

Selain itu media juga ada yang menulis judul Dubes Arab Saudi temui gubernur Sumbar, Maka hal ini tidaklah benar, akan tetapi yang datang adalah Atase Agama kedutaan Arab Saudi yaitu syekh Ahmad Essa al Hazimi , dan Kepala kantor atase agama yaitu Ustadz AlBaraq bin Abdullah Al Ameer.

Buya Elvi Menjelaskan bahwa Syekh Ahmad Al Hazimi tidak pernah menyatakan dirinya sebagai dubes tapi selalu mengatakan sebagai Atase Agama.

“Semoga tulisan ini bermanfaat, Kami mengimbau kepada semua yg ingin membuat berita, pastikan dulu kevalidan informasi yg akan anda tulis dan sebarkan agar tidak terjadi penyesatan berita atau opini, baik yg berhubungan dengan nama dan jabatannya maupun konten pembicaraan,” tutupnya.
Editor: Sy

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Kabasurau.co.id, Klik : WA Grup & Telegram Channel

comments

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *