Semangat Sntri Ponpes Dalam Menghafal Terlihat Tinggi. (foto : Syaugi)

PADANG (KabaSurau) : Bertekad lahirkan peserta didik yang hafiz 30 juz Al qur’an, pondok pesantren (Ponpes) tahfiz putra Dareliman bebankan kepada santri jam belajar tahfiz selama 5 jam belajar atau 45 menit dikali 5, terbagi dalam tiga waktu yakni setelah subuh, ashar dan maghrib. Hal ini diungkap ustadz Ridho falah selaku koordinator tahfiz ponpes Dareliman, Jumat (5/2/2021).

“Adapun diwaktu subuh dimulai setelah sholat subuh kurang lebih jam setengah 6 sampai jam 7. Kemudian untuk ashar kita mulai setelah shalat ashar sampai jam 16.45 WIB. kemudian maghrib kita mulai jam setengah 7 sampai jam 8.10 WIB,” jelasnya.

Al Qur’an yang digunakan santri standar madinah.

Metode setoran hafalan yang dijalankan Ponpes dijelaskan Ridho adalah dengan membagi hafalan kedalam beberapa sebutan, seperti saba’ (hafalan baru), sabqi (hafalan yang kemaren), manzil 1 (tambahan hafalan semester sebelumnya) dan manzil 2 (hafalan lampau atau tahun lalu). Kemudian target hafalan saba’ dalam satu semester sebanyak 2 juz atau setiap harinya disetorkan setengah dari satu halaman.

Jika dijumlahkan, dalam satu hari santri menyetorkan hafalan saba’ dan sabqi sebanyak 5 halaman atau 2 lembar setengah, Begitu juga untuk manzil 1 sebanyak 5 halaman dan manzil 2 sebanyak 10 halaman, Maka seluruhnya dalam satu hari santri menyetorkan sebanyak 20 halaman atau 10 lembar hafalan dari Al qur’an.

Seorang santri sedang fokus menghafal Al Qur’an untuk disetorkan kepada penguji.

“Alhamdulillah untuk sampai saat ini hafalan tertinggi di kelas 6, kurang lebih 23 juz, semoga mereka bisa menuntaskan hingga selesai,” harap Ridho.

Dengan metode yang diterapkan ponpes tahfiz Dareliman ini, selama 6 tahun belajar, diharapkan lahirlah hafiz-hafiz Al qur’an yang akan menjaga kitabullah, serta lahirlah da’i – da’i yang mendakwahkan sesuai Al qur’an dan Sunnah dimasa yang akan datang. (SY)