Kabasurau.co.id. Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali menggelar pelatihan dan sertifikasi Kompetensi Nazhir Wakaf, sebuah kegiatan yang sudah berlangsung dua kali pada tahun 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama antara Perwakilan BWI Sumatera Barat dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BWI Pusat, dengan kehadiran langsung Profesor Nurul Huda.
Ketua BWI perwakilan Sumbar, Japeri, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam melahirkan nazhir (pengelola wakaf) yang memiliki kompetensi yang baik. Tujuannya adalah agar harta wakaf dapat dikelola dengan optimal.
“Harta wakaf memiliki potensi yang tak terhingga dan akan terus ada. Manfaat dari wakaf dapat digunakan untuk pendidikan dan mendukung ekonomi umat,” ujar Japeri pada Senin (28/8).
Dalam konteks ini, Japeri, mantan Kakan Kemenag Kota Padang, menunjukkan bahwa jika hanya 10 persen dari penduduk Indonesia yang berpartisipasi dalam wakaf, potensinya sudah sangat besar. Terdapat sekitar 600 juta potensi wakaf setiap bulan.
“Melihat potensi besar ini, BWI Sumatera Barat bertekad melahirkan nazhir-nazhir yang kompeten, untuk mengelola wakaf dengan baik dan efektif, sehingga dapat memberdayakan ekonomi umat,” tambahnya.
Japeri menginformasikan bahwa hingga saat ini, BWI telah berhasil melahirkan 71 Nazhir Kompeten melalui dua periode pelatihan dan sertifikasi kompetensi nazhir wakaf. Ini juga melibatkan Kementerian dan lembaga wakaf yang beroperasi di Sumbar.
Sementara itu, Sekretaris BWI yang juga Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Sumbar, Yufrizal, menjelaskan bahwa BWI Sumbar telah mulai melaksanakan berbagai program, terutama dalam hal wakaf tunai.
“BWI Sumbar telah merancang lima program unggulan untuk menggerakkan dan memberdayakan potensi wakaf di Sumatera Barat, terutama wakaf ASN,” jelas Yufrizal.
Program-program tersebut melibatkan berbagai sektor, seperti Wakaf Tunai ASN di lingkungan Pemprov Sumbar, Wakaf Tunai ASN Kemenag Sumbar, Wakaf Tunai Jemaah Masjid Raya Sumbar, Wakaf Tunai Calon Pengantin (WTC), dan Gerakan Wakaf Madrasah.
Yufrizal menjelaskan lebih lanjut, bahwa program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi wakaf di Sumatera Barat. Dalam konteks ini, program WTC mengajak lebih dari 3.500 calon pengantin di Sumbar dari 174 Kantor Urusan Agama (KUA) untuk berpartisipasi dalam wakaf, dengan potensi mencapai 1,2 miliar pertahun. Sementara untuk madrasah, terdapat sekitar 178 ribu siswa yang memiliki potensi wakaf yang akan digali.
Dengan upaya-upaya ini, BWI Sumbar berkomitmen untuk merangsang pengelolaan wakaf yang efektif, terpadu, dan berdampak positif pada pemberdayaan ekonomi dan sosial umat.
Redaktur: Syaugi