Kabasurau.co.id. Sebuah tragedi besar mengguncang Gaza ketika Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, yang hanya beberapa jam sebelumnya adalah tempat perlindungan bagi keluarga-keluarga yang terkepung, terkena serangan rudal yang mematikan.
Dalam sebuah video pendek milik Mohammed Sami, terlihat suasana 20 jam sebelum serangan tragis ini terjadi. Rumah sakit ini dipenuhi oleh keluarga yang berusaha mencari perlindungan dari serangan-serangan di luar. Anak-anak bermain dan mencoba menjaga semangat tinggi, sementara aktivis sosial dan tim medis di rumah sakit memberikan trauma healing kepada mereka yang telah menderita akibat genosida.
Perilis video dramatis ini, Mohammed Sami (mohammedsami99 di Instagram), seorang seniman Palestina, juga menjadi salah satu korban dalam serangan ini, bersama dengan 500 nyawa lainnya.
“Semoga Allah memberikan mereka tempat yang terhormat di Jannah,” tulis @classic_mojito yang membagikan video tersebut melalui akun X nya.
Serangan udara terbaru ini, yang telah mengakibatkan kematian 500 orang, telah menciptakan gelombang kepanikan dan ketakutan di antara warga sipil yang terkepung. Serangan ini telah mencatatkan diri sebagai salah satu yang paling mematikan dalam sejarah lima dekade terakhir di wilayah tersebut.
Foto-foto mengerikan dari Rumah Sakit Al-Ahli menggambarkan aula yang kini dipenuhi dengan bara api, pecahan kaca berserakan, dan tubuh-tubuh yang terluka. Meskipun beberapa rumah sakit di Gaza berubah menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil, Israel telah memerintahkan evakuasi warga ke Jalur Gaza selatan.
Ketegangan semakin meningkat karena otoritas kesehatan Palestina menyalahkan serangan udara Israel sebagai penyebab tewasnya banyak orang di rumah sakit ini. Di sisi lain, militer Israel bersikeras bahwa serangan tersebut dipicu oleh upaya kelompok militan Palestina dalam peluncuran roket yang gagal.
Kejadian ini telah menarik perhatian dunia, dan banyak pihak mengecam serangan ini sebagai tindakan genosida yang tak dapat diterima. Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengumumkan tiga hari berkabung sebagai bentuk protes atas serangan udara mematikan di rumah sakit. Organisasi Pembebasan Palestina meminta komunitas internasional untuk segera menghentikan pembantaian ini dan mendorong upaya perdamaian yang lebih nyata.
Dalam kurun waktu sejak perang meletus pada 7 Oktober, lebih dari 3.000 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, sementara lebih dari 1.400 orang di Israel tewas, sebagian besar akibat serangan militan Hamas yang menyeberang dari Gaza untuk menyerang komunitas perbatasan. Konflik ini terus berlanjut, dan perdamaian masih sulit dicapai.