Kabasurau.co.id. Menteri Luar Negeri Israel menyatakan pada Rabu bahwa ia melarang Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres memasuki negara itu karena Guterres belum “secara tegas” mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel. Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke arah Israel pada hari Selasa di tengah eskalasi pertikaian antara Israel dan proksinya di Lebanon, Hezbollah. Meskipun banyak dari rudal tersebut berhasil dicegat, beberapa di antaranya mampu menembus pertahanan rudal Israel.
Guterres pada hari Selasa mengeluarkan pernyataan singkat setelah serangan rudal tersebut, mengutuk “perluasan konflik Timur Tengah, dengan eskalasi demi eskalasi.” Sebelumnya pada hari yang sama, Israel telah mengirimkan pasukan ke selatan Lebanon.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa ketidakmampuan Guterres untuk mengkritik Iran membuatnya menjadi persona non grata di Israel. “Siapa pun yang tidak dapat secara tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel, seperti yang telah dilakukan hampir semua negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel,” ujar Katz. “Israel akan terus membela warganya dan menjaga martabat nasionalnya, dengan atau tanpa Antonio Guterres.”
Menanggapi tindakan tersebut dalam sebuah konferensi pers, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan: “Langkah-langkah seperti ini tidak produktif untuk (Israel) meningkatkan posisinya di dunia.” Ia menambahkan, “PBB melakukan pekerjaan yang sangat penting di Gaza. PBB melakukan pekerjaan yang sangat penting di wilayah ini. Dan PBB, ketika berfungsi dengan baik, dapat memainkan peran penting untuk keamanan dan stabilitas.”
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebut pengumuman itu sebagai tindakan politik dan “hanya satu serangan lagi, bisa dibilang, terhadap staf PBB yang telah kami lihat dari pemerintah Israel.” Ia juga mengatakan bahwa PBB secara tradisional tidak mengakui konsep persona non grata yang berlaku bagi staf PBB.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan pada Rabu, Sekjen PBB, Guterres menyatakan: “Seperti yang saya lakukan terkait serangan Iran pada bulan April—dan seperti yang seharusnya jelas kemarin dalam konteks pengutukan yang saya ungkapkan—saya sekali lagi mengutuk dengan keras serangan rudal besar-besaran oleh Iran terhadap Israel kemarin.”