Padang GempaMonumen gempa Padang. (Foto: Diskominfo Padang)

Kabasurau.co.id. Kesiapsiagaan warga Kota Padang dalam menghadapi bencana, terutama gempa dan tsunami, masih rendah. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Padang mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terkait mitigasi bencana.

“Sudah 15 tahun sejak gempa besar melanda Padang pada 30 September 2009, namun kesiapsiagaan bencana warga masih kurang,” ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Padang, Edi Hasymi, di Padang, Sumatra Barat, Rabu (2/10/2024).

Menurut Edi, dari total 250 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Padang, hanya sekitar 20-30 persen yang dinilai siap menghadapi gempa dan tsunami. Namun, angka ini masih perlu dievaluasi untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

“Kesiapsiagaan bencana harus ditanamkan sejak dini. Pendidikan tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa dan tsunami sebaiknya dimulai dari jenjang taman kanak-kanak,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa kemampuan menyelamatkan diri sendiri merupakan hal yang paling penting saat bencana terjadi. Oleh karena itu, pengetahuan tentang langkah penyelamatan diri harus dimiliki oleh setiap orang agar dapat bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana.

Edi juga menjelaskan bahwa Pemkot Padang terus berupaya melakukan edukasi dan sosialisasi terkait mitigasi bencana kepada masyarakat. Meski demikian, ia mengakui upaya ini belum optimal, terutama karena pandemi COVID-19 yang sempat menghambat aktivitas sosialisasi.

“Kami berharap mitra pemerintah, termasuk yayasan sekolah, dapat secara rutin memberikan pemahaman dan mengadakan simulasi bagi warga sekolah. Dengan begitu, warga Kota Padang dapat lebih siap menghadapi bencana, terutama gempa dan tsunami,” tutupnya.